SLEMAN—Bermain layang-layang dianggap dapat merangsang tumbuh kembang saraf motorik anak. Permainan ini pun diharapkan diturunkan dari generasi ke generasi.
Ketua Panitia Kongres I Layang-Layang Indonesia, Harry Cahya mengakui, anak-anak zaman sekarang lebih tertarik bermain video game ketimbang layang-layang. Padahal, lanjut dia, bermain layang-layang juga membuat anak lebih kreatif karena tangannya terangsang untuk berproduksi atau menghasilkan sesuatu.
Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda
Ia mengungkapkan, anak-anak yang terbiasa bermain layang-layang secara otomatis akan tertarik untuk membuat layang-layang dari tangannya sendiri.
“Dengan memasang lidi, menempelkan ornamen, dan sebagainya akan menstimulasi gerakan tubuh dan otak,” jelasnya dalam jumpa pers Kongres I Layang-Layang Indonesia di Sagan Resto, Rabu (20/6).
Ia menambahkan, atas dasar kegelisahan tersebut, pihaknya bersama dengan komunitas layang-layang di Indonesia menggelar kongres pertama yang akan diadakan di Omah Petruk, Wonorejo, Pakem, Sabtu (23/6) dilanjutkan eksibisi di Pantai Glagah Kulonprogo, Minggu (24/6).
Sebelumnya di hari Jumat (22/6), sambung dia, juga akan diadakan pembukaan kongres di Sawah Resto yang rencananya dihadiri Sri Sultan HB X.(ali)