SOLOPOS.COM - Kondisi Terminal Pusat PO Rosalia Indah di Palur, Karanganyar sepi penumpang Jumat (8/5) meskipun sudah kembali beroperasi sejak Kamis (7/5/2020). (Candra Mantovani/Solopos)

Solopos.com, KARANGANYAR -- Organda dan Pemkab Karanganyar menunggu petunjuk pelaksanaan dan teknis kebijakan pemerintah pusat membuka akses layanan transportasi publik pada Kamis (7/5/2020).

Bupati Karanganyar Ngaku Sudah Kirim Bantuan untuk Perantau di Jabodetabek, Berapa Nilainya?

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Di sisi lain, data warga Karanganyar yang sudah pulang ke kampung halaman selama pandemi 22.480 orang hingga Jumat (8/5/2020). Ketua Organisasi Angkutan Darat (Organda) Kabupaten Karanganyar, Tri Haryadi, menuturkan belum menerima petunjuk pelaksanaan (juklak) dan petunjuk teknis (juknis) tentang kebijakan pemerintah pusat membuka kembali layanan transportasi pada Kamis lalu.

Belum Ada Juklak

Tri menyampaikan menerima informasi tersebut dari media sosial dan media massa. Menurut dia kebijakan tersebut harus dibahas lebih detail dengan Kementerian Perhubungan maupun Dishub. Tri menyebut membebaskan pengusaha transportasi di Kabupaten Karanganyar menyikapi kebijakan tersebut.

Ekspedisi Mudik 2024

"Ada aturan bagi penumpang. Di Jakarta itu berapa terminal yang boleh. Saya belum bisa banyak statemen. Yang jelas koordinasi dengan Dishub. Kebijakan apapun yang dikeluarkan tetap berpegang pada SOP pencegahan Covid-19. Sejak dilarang mudik itu kami berhenti operasional total," tutur Tri saat dihubungi Solopos.com, Selasa (12/5/2020).

Pemkab Karanganyar Lelang 9 Jabatan Kepala Perangkat Daerah

Tetapi dia mempersilakan pengusaha bus di Kabupaten Karanganyar perihal kebijakan tersebut. Tri menekankan bahwa setiap aturan yang dikeluarkan pemerintah harus ditelaah dengan baik. Sebagai pemilik PO Antar Jaya, Tri, mengungkapkan pengusaha akan melihat pasar sebelum memutuskan akan mengoperasionalkan bus.

"Kalau enggak ada pasar ya ngapain. Kami sampaikan ke pengusaha bus agar teliti, waspada, dan jaga keselamatan penumpang lebih utama. Hanya bisa mengimbau pengusaha. Organda bagian dari mitra pemerintah. Kami akan mengikuti aturan pemerintah. Namun pengusaha ada hitungan ketika boleh operasional tetapi ada aturan ketat. Larangan mudik, SOP penumpang, dan lain-lain. Tentu wait and see," jelas dia.

Plt Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Karanganyar, Sundoro Budhi Karyanto, mengungkapkan hingga kini belum menerima juklak dan juknis perihal kebijakan tersebut. Sundoro memaparkan kondisi di lapangan tidak ada bus antar kota antar provinsi (AKAP) masuk wilayah Kabupaten Karanganyar selama dua pekan terakhir. Dia menyampaikan petugas gabungan salah satunya dari Dishub masih memantau sejumlah terminal, seperti Terminal Palur, Terminal Matesih, dan Terminal Karangpandan.

Emas Putih Lereng Lawu Karanganyar Bakal Berjaya di 2021, Apa Itu?

"Kenyataan sampai saat ini pun kedatangan pemudik menumpang bus belum tampak. Data per 8 Mei itu 22.480 orang sudah sampai Karanganyar. Ya betul ada tambahan tetapi jumlah tidak banyak seperti sebelumnya. Sehari itu hanya beberapa orang," jelas Sundoro saat dihubungi Solopos.com, Selasa.

Warga Pulang Kampung

Selain pemantauan di sejumlah terminal, Sundoro mengungkapkan petugas dari Satlantas Polres Karanganyar masih melakukan penyekatan di pintu keluar tol Ngasem dan Kebakkramat. Mereka juga masih berjaga di wilayah perbatasan Jawa Tengah dengan Jawa Timur tepatnya di Cemara Kandang.

Ditanya tentang kedatangan warga negara Indonesia yang bekerja maupun belajar di luar negeri, Sundoro menyampaikan ada 50 warga Karanganyar yang belajar di Arab Saudi sudah sampai Karanganyar pekan lalu.

Karantina Rasa Camping di Telaga Madirda Karanganyar Dijamin Gak Bakal Stres

"Kedatangan 50 orang warga Karanganyar dari Arab Saudi. Mahasiswa yang pulang. Kami pandu mereka begitu sampai bandara langsung menuju ke pusat medis di bandara. Kemudian menghubungi pihak berwajib untuk mendapatkan surat jalan. Kami siapkan tiga bus untuk 50 orang. Selama di dalam bus menerapkan protokol pencegahan Covid-19. Sudah sampai Karanganyar. Ini mereka menjalani karantina mandiri selama 14 hari," tutur dia.

Selain 50 orang mahasiswa yang pulang dari Arab Saudi, Sundoro menuturkan ada satu tenaga kerja Indonesia pulang dari Korea Selatan. Dia kembali ke Karanganyar karena mendapat pemutusan hubungan kerja (PHK) dari tempatnya bekerja. Sundoro mengklaim semua sudah terpantau oleh dinas terkait.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya