SLEMAN—Kenaikan tarif retribusi RSUD Sleman yang baru-baru ini diwacanakan mendapat perhatian pasien. Terlebih sejumlah pasien mengaku pelayanan di RSUD Sleman masih belum baik.
Pasien layanan Telinga, Hitung, Tenggorokan (THT), Muntardji, 55, mengaku sering berobat di RSUD Sleman karena pendengarannya terganggu. Namun selama pengobatan berjalan hasilnya belum ada sedangkan perlakuan petugas juga masih seenaknya.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
ilustrasi
“Sebab pelayanannya masih lamban, tidak secepat kalau di RS Sardjito sana. Di sana pelayanannya sudah bagus, meskipun kalau pakai Jamkesmas antre mengurus, pembayaran juga lama,” ujar Muntardji, Jumat (13/1).
Muntardji menambahkan dirinya berobat ke RSUD Sleman karena rumah sakit ini yang terdekat dari rumahnya. Maka untuk berobat secara berkala biaya transportasi bisa lebih murah dibandingkan di rumah sakit lainnya.
“Pilih di sini karena dekat dengan rumah saja. Kalau ke Sardjito jauh dan bisa boros biaya transportasinya. Makanya lebih enakan di sini yang dekat dengan rumah,” kata Muntardji yang tinggal di Turi.
Keluhan juga datang dari Anisa Kinanti, 32, yang sering membawa anaknya berobat di RSUD Sleman. Dia mengaku pelayanan di RSUD Sleman masih belum bagus, khususnya antrean yang sangat lama.
“Sering antre lama padahal di dalam tidak ada pasien. Kenapa harus antre kalau di dalam tidak melayani siapa-siapa,” tandas warga Tempel itu.
Anisa mengaku berobat di RSUD Sleman karena dirinya memiliki kartu Jamsostek milik suaminya. Untuk itu, dia hanya mengeluarkan biaya administrasi rumah sakit saja. “Meskipun pakai Jamsostek seharusnya pelayanannya tidak berbeda dengan yang membayar,” tandasnya. (HARIAN JOGJA/Joko Nugroho)
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
