SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><strong>Semarangpos.com, SEMARANG &mdash;</strong> Pelayanan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Moedal Kota Semarang yang lama tidak mengalirkan air bersih masih dikeluhkan warga di sejumlah wilayah, khususnya Semarang bagian timur.</p><p>Seperti diungkapkan Titik, 52, warga daerah Kanguru Semarang, Rabu (16/5/2018), yang mengeluhkan sudah sebulan ini air PDAM tidak mengalir sehingga membuatnya kesulitan memenuhi kebutuhan air bersih sehari-hari. "Saya tinggal di sini sudah bertahun-tahun. Tidak pernah yang namanya air PDAM berhenti mengalir sampai lama. Baru kali ini, lama sekali, sudah hampir sebulan ini air PDAM tidak mengalir," paparnya.</p><p>Ia mengatakan selama ini tidak pernah kesulitan air bersih karena PDAM selalu lancar, dan jika pun tidak mengalir paling lama sekitar satu pekan dan setelah itu kembali mengalir lancar seperti biasa. "Sudah saya sampaikan keluhan juga di surat kabar, belum ada tanggapan. Semua warga di sekitar sini juga merasakan yang sama. Mudah-mudahan, aliran air PDAM bisa kembali lancar seperti semula," harapnya.</p><p>Senada, Joko, 45, warga daerah Ketileng Semarang juga mengeluhkan tidak lancarnya aliran air PDAM belakangan hari ini yang membuatnya kesulitan mengakses air bersih untuk kebutuhan sehari-harinya. "Kalau <em>nyala</em> [air mengalir] biasanya baru malam hari, saya sampai nungguin sampai tandon penuh. Tetapi, tidak mesti <em>ngalir</em> tiap hari, beberapa hari kadang tidak <em>ngalir</em> sama sekali," keluhnya.</p><p>Sementara itu, pejabat sementara (Pjs.) Direktur Utama PDAM Tirta Moedal Kota Semarang M Farchan mengatakan tidak lancarnya aliran air karena pasokan debit air baku ke Instalasi Pengolahan Air (IPA) Kudu berkurang. "Sekarang ini <em>kan</em> musim kemarau juga. Di Bendung Klambu yang memasok air ke IPA Kudu juga sedang ada proyek rehabilitasi dari Kementerian PUPR. Jadi, pasokan air baku ke Kudu juga berkurang drastis," katanya.</p><p>Akibatnya, kata dia, sekitar 50.274 pelanggan PDAM yang berada di wilayah timur Semarang terdampak karena selama ini pasokan air bersihnya memang berasal dari IPA Kudu, sementara wilayah lain tidak masalah. Meski demikian, kata dia, PDAM Tirta Moedal Kota Semarang sudah bertindak cepat untuk memenuhi kebutuhan air bersih di wilayah yang terdampak, di antaranya dengan mengambil pasokan air dari sungai lain.</p><p>"Pasokan air dari sungai di Gubug yang semula hanya 100 liter/detik (l/s) ditingkatkan jadi 300 l/s, kemudian pasokan dari Sungai Dombo, Sayung, Demak juga sekitar 100 l/s," katanya. Kemudian, kata dia, mengalihkan untuk sementara sebagian pasokan air di IPA Kaligarang kepada layanan yang dulu pernah disuplai instalasi pipa Gajahmungkur sebelum IPA Kudu dioperasikan.</p><p>Selain itu, Farchan mengatakan pasokan air bersih juga terus diupayakan melalui pengiriman truk-truk tangki air bersih yang berjumlah sekitar 15 unit armada melayani setiap harinya. "Beberapa wilayah yang belum bisa terpenuhi dari IPA Kudu, kami ambilkan dari IPA Kaligarang. Kalaupun masih ada beberapa yang belum teraliri penuh, kami mohon maaf karena kondisinya juga kemarau," ungkapnya.</p><p><em><strong><a href="http://semarang.solopos.com/">KLIK</a> dan <a href="https://www.facebook.com/SemarangPos">LIKE</a> di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya</strong></em></p>

Promosi BRI Catat Setoran Tunai ATM Meningkat 24,5% Selama Libur Lebaran 2024

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya