SOLOPOS.COM - Panorama Dukuh Sekalus, Dusun Poleng RT 035/RW 004 Desa Cermo, Kecamatan Kare, Kabupaten Madiun, Jawa Timur (Jatim) yang tidak teraliri listrik, Sabtu (29/8/2015). (Irawan Sapto Adhi/JIBI/Madiunpos.com)

Layanan listrik di Jatim pada 2020 ditargetkan mencapai 100%.

Madiunpos.com, SURABAYA — PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Persero Distribusi Jawa Timur menargetkan bisa mencapai rasio elektrifikasi di wilayah itu sampai 100% pada tahun 2020. Target layanan listrik itu ditetapkan guna mendukung realisasi mega proyek pemerintah sebesar 35.000 megawatt (MW).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Deputi Manager Komunikasi dan Bina Lingkungan PT PLN Distribusi Jatim, Pinto Raharjo di Surabaya, Selasa (27/10/2015), mengatakan untuk mencapai target layanan listrik itu, pihaknya berharap setiap tahunnya ada peningkatan rasio elektrifitas 2,5%. “Saat ini rasio elektrifikasi di wilayah Jawa Timur mencapai 87%, dan kami harapkan target itu bisa mencapai 100% pada tahun 2020,” ucap Pinto saat ditemui wartawan di kantornya dalam rangka peringatan Hari Listrik Nasional.

Oleh karena itu, Pinto mengaku secara bertahap akan mendorong kerja sama dengan berbagai wilayah atau pemerintah daerah di Jawa Timur terkait usulan masalah kelistrikan. “Kerja sama kami dorong khususnya untuk daerah pelosok yang belum memenuhi infrastruktur listrik, seperti di kawasan Ketapang, Sampang, Ponorogo dan beberapa daerah tepencil lainnya,” ucapnya.

Selain itu, dorongan pemenuhan elektrifikasi 100% juga dilakukan di berbagai daerah terpencil dengan program Proyeklisdes atau Proyek Listrik Masuk Desa.

99% Tahun 2020
Sebelumnya, Direktur Jenderal (Dirjen) Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Jarman, saat berada di Surabaya mengatakan secara nasional target rasio elektrifikasi listrik adalah mencapai 99 persen pada tahun 2020. Sehingga, simpul Jarman, setiap tahun perlu ditarget adanya peningkatan rasio elektrifikasi antara 3% hingga 4%, untuk merealisasikan rencana pemerintah sebesar 35 ribu megawatt (MW).

“Salah satu upaya merealisasikan program tersebut, kini kita terus mendorong dunia pendidikan termasuk sejumlah kampus untuk membuat inovasi di bidang kelistrikan, bersama sejumlah pihak lainnya,” ucapnya.

Jarman menjelaskan, saat ini Indonesia masih tertinggal untuk masalah rasio elektrivitas dengan sejumlah negara di Asia Tenggara, sebab rata-rata negara Asia Tenggara saat ini memiliki rasio elektrifikasi mencapai 93%. “Kita masih kalah, sebab mereka mayoritas sudah di atas 93% rasio elektrifikasinya. Dan PDB kita masih dibawah 40% dibanding PDB sejumlah negara di Asia Tenggara,” ucapnya.

Untuk itu, Jarman menegaskan mega proyek yang dicanangkan pemerintah perlu didukung semua pihak, karena bertujuan memperkuat ketahanan di bidang kelistrikan dan meningkatkan rasio elekrtifikasi Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya