SOLOPOS.COM - Gubernur Jateng Ganjar Pranowo berdialog dengan para dokter dan staf RSUD Dr. Moewardi Solo saat meninjau MRI di lantai I RSUD setempat, Jumat (25/7/2014).(JIBI/Solopos/Tri Rahayu)

Solopos.com, SOLO—Manajemen RSUD Dr. Moewardi Solo kini patut berbangga hati karena harapan untuk memiliki Magnetic Resonance Imaging (MRI) 1,5 tesla terwujud pada tahun ini. Sejenis alat CT-Scan berteknologi magnet senilai Rp16 miliar itu diresmikan penggunaannya di RSUD tersebut oleh Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, Jumat (25/7/2014) petang.

Alat kesehatan itu sudah melayani 50 orang pasien sebelum diresmikan Gubernur. Keberadaan MRI itu menjadi pelengkap fasilitas di rumah sakit milik Pemerintah Provinsi Jateng itu. Di wilayah Jateng, baru ada rumah sakit yang memiliki alat kesehatan berteknologi tinggi seperti itu, yakni RSUD Dr. Moewardi Solo dan RS Ortopedi Prof. Dr. Soeharso Solo.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Direktur RSUD Dr Moewardi Solo, Basuki Sutarjo, menyampaikan banyak terima kasih langsung kepada Gubernur dengan fasilitas baru. Dia berharap Gubernur lebih meningkatkan lagi fasilitas di RSUD itu. Dia berharap Gubernur mengabulkan adanya fasilitas terapi dengan tenaga nuklir. “Kami sudah mengirimkan dua dokter calon ahli nuklir untuk berlajar. Pada akhir tahun depan, mudah-mudahan RSUD ini memiliki fasilitas terapi nuklir,” ujarnya.

Ganjar menyambut baik atas terlaksananya pengadaan MRI itu. Ganjar berkomitmen akan meningkatkan fasilitas dan pelayanan di RSUD agar pelayanan kesehatan bagi masyarakat lebih dekat, tidak perlu rujuk ke rumah sakit jauh. “Saya memang mendorong untuk peningkatan pelayanan kesehatan. Ada beberapa RSUD yang layak dipacu untuk melayani kesehatan dengan layanan modern dan jadi rujukan. Saya berpikir RSUD di Solo ini bisa menjadi pusatnya Jateng. Kalau Ibu Kota Jateng pindah, ya di Solo ini,” tuturnya.

Ganjar berharap dengan adanya fasilitas baru pelayanan kesehatan di RSUD lebih bagus. Ganjar sudah menghitung potensi pengembangan RSUD Dr. Moewardi ke depan. Dia menginginkan RSUD Dr. Moewardi bisa seperti rumah sakit di Penang, Malaysia yang menjadi rujukan dunia. Untuk mewujudkan itu, Ganjar mengajak semua dokter dan manajemen RSUD Dr. Moewardi agar transparan dan akuntabel.

“Setiap Lebaran tidak perlu parcel, setiap ada proyek tidak perlu setoran ke Gubernur. Saya hanya ingin mendapatkan pelayanan excelent kepada masyarakat. Remunerasi akan dipanasi. Anda tahu gaji yang terima operator IT di Surabaya, tahu tidak Rp9 juta. Gaji kepala SKPD di sana, sampai Rp40 juta/orang,” kata Gubernur.

Ganjar titip agar RSUD Dr. Moewardi bisa membuat sistem konveter yang bisa menyambungkan ke sistem jaminan kesehatan masyarakat (jamkesmad) dan jaminan kesehatan daerah (jamkesda). Ganjar tidak ingin ada nara pidana yang mati karena rendahnya pelayanan kesehatan. Dia juga tidak ingin ada penyandang masalah sosial terkapar di jalan karena kurang perhatian dari pemerintah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya