SOLOPOS.COM - Layanan poli paru RSUD Pandanarang sempat ditutup karena dokter yang belum memiliki Surat Izin Praktik. (Hijriyah Al Wakhidah/JIBI/Solopos)

Layanan kesehatan Boyolali, poli paru RSUD Pandanarang sempat terganggu karena masalah administrasi dokter.

Solopos.com, BOYOLALI–Pelayanan di poliklinik paru-paru di RSUD Pandanarang Boyolali pada Senin (15/2/2016) pagi sempat terganggu.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Dokter spesialis paru-paru RSUD Pandanarang, Megantara, menutup sementara pelayanan di poli paru dan mengalihkan pelayanan pasien ke poli penyakit dalam. Pengalihan layanan ke poli yang lain sebagai bentuk protes dokter terhadap Dinas Kesehatan (Dinkes) Boyolali yang tak kunjung menerbitkan surat izin praktik (SIP) dokter, meski sudah diproses dalam waktu hampir satu tahun. Megantara menyatakan tidak bisa bekerja tanpa ada SIP.

“Saya bukannya mogok memberikan pelayanan, tetapi memang dokter tidak bisa bekerja tanpa SIP,” kata Megantara, saat ditemui Solopos.com, Senin.

Ekspedisi Mudik 2024

Masa berlaku SIP miliknya sudah habis sejak pertengahan tahun lalu. Begitu masa berlaku habis, dia mengurus SIP yang baru. Namun, hingga Februari ini tak kunjung terbit. “Selama ini saya berusaha toleran tetap memberikan pelayanan meski tanpa SIP. Sebenarnya itu salah, dokter tidak bisa bekerja tanpa SIP, direktur RSUD juga salah karena mempekerjakan dokter tanpa izin,” papar Megantara.

Begitu masalah SIP ini membuat pelayanan di poli paru terganggu, manajemen RSUD mendesak Dinkes Boyolali agar segera menerbitkan SIP bagi dokter yang bersangkutan. “Ya, dari manajemen rumah sakit yang mengupayakan. Begitu saya menerima kepastian SIP terbit, pelayanan kepada pasien jalan lagi seperti biasanya,” kata Megantara.

Dia menyayangkan karena proses penerbitan SIP di Dinkes Boyolali butuh waktu yang cukup lama. “Saya sendiri kurang tahu masalahnya di mana,” papar dia.

Seperti diketahui, SIP diterbitkan Dinkes atas rekomendasi rumah sakit dan Ikatan Dokter Indonesia (IDI). Informasi yang disampaikan salah satu sumber Solopos.com di RSUD Pandanarang, sebelumnya ada beberapa dokter yang bekerja tanpa mengantongi SIP.

“Protes dari dokter Megantara membuat RSUD dan Dinkes kelabakan, semua berusaha keras agar semua SIP dokter bisa terbit hari ini sehingga poli paru bisa buka lagi,” kata sumber tersebut.

Setidaknya kemarin Dinkes telah menerbitkan SIP untuk tujuh dokter termasuk salah satunya milik Megantara.

Masih menurut sumber tersebut, kasus dr.Megantara menjadi perbincangan hangat di rumah sakit karena bisa diartikan selama ini rumah sakit telah mempekerjakan dokter tanpa SIP.

“Ini untuk pembelajaran semua pihak agar ke depan pelayanan kesehatan di Boyolali bisa lebih baik lagi,” kata sumber tersebut.

Direktur RSUD Pandanarang, Siti Nurrokhmah Hidayati, membenarkan masalah SIP dari salah satu dokter di RSUD. “Ya, hari ini kami bantu, kami sudah sampaikan ke Dinkes agar masalah SIP dokter kami segera selesai, hari ini juga.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya