SOLOPOS.COM - Ilustrasi antrean perempuan untuk menjalani IVA test (JIBI/Solopos/Dok.)

Layanan kesehatan Boyolali, BPJS Kesehatan mengajak buruh memanfaatkan layanan deteksi dini kanker serviks.

Solopos.com, BOYOLALI–Dinas Kesehatan (Dinkes) Boyolali meminta kaum hawa di Boyolali memanfaatkan layanan inspeksi visual asam asetat (IVA) yang merupakan deteksi dini mencegah kanker leher rahim (serviks).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Layanan IVA tersedia di semua fasilitas kesehatan mulai dari puskesmas, dokter keluarga, hingga rumah sakit. Program Promotif Preventif Deteksi Dini Kanker Leher Rahim yang sedang digalakkan Dinkes bersama Badan Pelayanan Jaminan Sosial (BPJS) dimulai dengan jemput bola kepada para tenaga kerja di PT Pan Brothers Tbk, Jumat (29/7/2016). Para buruh wanita di pabrik yang berlokasi di Butuh, Mojosongo, Boyolali, diajak untuk memeriksakan diri baik dengan pemeriksaan IVA maupun Papsmear.

Ekspedisi Mudik 2024

Plt. Kepala Dinkes Boyolali, Ratri S.Lina, menjelaskan saat ini Dinkes tengah fokus pada program pencegahan kanker serviks untuk mengantisipasi ledakan pasien penyakit mematikan nomor dua tersebut.  Deteksi dini kanker serviks saat ini bisa dilakukan dengan dua metode yakni IVA dan Papsmear. IVA merupakan metode yang mudah dan murah dan tersedia hampir disetiap layanan kesehatan. Sedangkan Papsmear perlu prosedur, biaya cukup mahal, dan biasanya dilakukan di laboratorium kesehatan.

“Melihat trennya, tahun 2015-2016 ada peningkatan penderita kanker serviks di Boyolali. Mayoritas penderita memeriksakan diri saat sudah memasuki fase lanjut. Kami mengimbau wanita jangan pernah takut untuk periksa IVA maupun Papsmear,” kata Lina, saat ditemui Solopos.com, di PT Pan Brothers Tbk, Jumat.

Di Boyolali, kanker serviks banyak menyerang wanita yang suka berganti-ganti pasangan, wanita yang menikah terlalu muda, dan kurang menjaga kebersihan organ intim. “Kebetulan kasus menikah muda di Boyolali masih cukup banyak.”

Kepala BPJS Kesehatan Cabang Boyolali, Diding Lukmana, menjelaskan dalam program  Promotif Preventif Deteksi Dini Kanker Leher Rahim kali ini, BPJS Kesehatan memberikan kemudahan bagi peserta JKN dan KIS untuk mendapatkan layanan pemeriksaan dengan metode Papsmear. Biasanya, Papsmear hanya bisa diperoleh di laboratorium dengan biaya yang cukup mahal. Untuk menyosialisasikan upaya deteksi dini kanker serviks, pemeriksaan Papsmear juga akan dilaksanakan di empat puskesmas di Boyolali, yakni Puskesmas Boyolali I, Ngemplak, Karanggede, dan Nogosari.

Human Resource Management (HRM) General Manager PT Pan Brothers Tbk, Nurdin Setiawan, menyambut baik program pemeriksaan papsmear bagi tenaga kerja pabrik garmen yang saat ini sedang gencar-gencarnya ekspansi. “Kebetulan di Pan Brothers ini, dari 28.000 karyawan yang ada 85% di antaranya adalah perempuan. Kami berharap program ini bisa menambah produtivitas kerja buruh perempuan,” kata Nurdin.

Salah satu pekerja Pan Brothers asal Sawit, Vera Anjayani, 35, senang dengan agenda pemeriksaan papsmear di pabriknya. Selama ini dia belum pernah periksa papsmear maupun IVA. “Baru kali ini, semoga hasilnya negatif,” kata ibu dua anak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya