SOLOPOS.COM - Ilustrasi kartu BPJS Kesehatan. (JIBI/Solopos/Dok.)

Ilustrasi kartu BPJS (JIBI/Solopos/Dok.)

Ilustrasi kartu BPJS Kesehatan (JIBI/Solopos/Dok.)

Kanalsemarang.com, SEMARANG—Setengah dari masyarakat Jawa Tengah sudah terdaftar sebagai peserta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan, kata Kepala Bidang Pemasaran dan Kepesertaan BPJS Kesehatan Regional VI Jateng dan Daerah Istimewa Yogyakarta, Maya Susanti.

Promosi BRI Siapkan Uang Tunai Rp34 Triliun pada Periode Libur Lebaran 2024

“Tepatnya, dari hampir 35 juta jiwa penduduk Jawa Tengah, 56 persen di antaranya sudah terdaftar di BPJS Kesehatan,” jelasnya seperti dikutip Antara, Senin (15/9/2014).

Ekspedisi Mudik 2024

Menurutnya, jumlah tersebut sudah baik mengingat target dari pemerintah pusat pada 2019 seluruh warga negara Indonesia sudah harus terdaftar sebagai peserta BPJS Kesehatan.

“Secara target untuk Jawa Tengah dan DIY sendiri kami masih harus menghitung, tentunya hasil ini sudah cukup baik,” jelasnya.

Maya mengatakan hampir setiap minggu pihaknya selalu melakukan sosialisasi melalui media massa untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat terkait pentingnya kepesertaan BPJS Kesehatan.

“Kami juga memberikan sosialisasi ke perusahaan-perusahaan, untuk kepesertaan sendiri juga ditujukan bagi warga negara asing yang sudah tinggal di Indonesia minimal enam bulan lamanya. Dalam sosialisasi kami ke perusahaan yang kebetulan ada pekerja asing ternyata mereka sangat tertarik untuk menjadi peserta BPJS Kesehatan,” ujarnya.

Untuk terus menjangkau masyarakat pedesaan, pihaknya melalui BPJS Kesehatan Kabupaten/Kota melakukan kerja sama dengan kecamatan untuk memberikan sosialisasi terkait kepesertaan tersebut.

“Di masing-masing kecamatan kami mengumpulkan tokoh masyarakat dan tokoh agama setempat mengenai pentingnya kepesertaan BPJS Kesehatan ini, selanjutnya kami berharap mereka menyosialisasikan kepada masyarakat,” jelasnya.

Sementara itu mengenai klaim, Maya mengatakan saat ini Pemerintah pusat sudah membayarkan klaim sebesar Rp2 triliun untuk seluruh Indonesia.

“Khusus untuk Jawa Tengah dan DIY sendiri sebagai gambaran saja pada bulan Agustus lalu kami membayar dokter di RS karyadi sebesar Rp54 miliar, kalau dulu saat masih askes kami membayar Rp9 miliar,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya