SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, SOLO–Pembatalan sementara kereta api (KA) Madiun Jaya yang sedianya dilakukan hingga 12 November kemarin, terpaksa harus diperpanjang. PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daops VI Jogja berencana mengoperasikan kembali KA Madiun Jaya, Selasa (19/11/2013).

Manager Humas PT KAI Daops VI Jogja, Agus Komarudin, menyampaikan beberapa hari lalu pihaknya sudah melakukan uji coba perjalanan KA Madiun Jaya dari Lempuyangan sampai Klaten. “Tetapi setelah uji coba itu ternyata masih ada beberapa hal yang kurang maksimal dan harus masuk lagi ke Balai Yasa Jogja, untuk menjalani perbaikan,” kata Agus, saat dihubungi solopos.com, Jumat (15/11/2013).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Seperti diketahui, sejak 16 Oktober lalu PT KAI Daops VI Jogja membatalkan perjalanan Madiun Jaya dengan alasan maintanance. Kereta yang melayani relasi Madiun-Solo-Jogja ini bisa menjadi kereta alternatif untuk mengurai kepadatan KA Prambanan Ekspress (Prameks) dan KA Sriwedari. Seperti disampaikan Agus, 30%-40% potensi penumpang Madiun Jaya berasal dari wilayah Solo dan Jogja.

Ekspedisi Mudik 2024

Dengan tidak beroperasinya KA Madiun Jaya, jelas Agus, ada potensi pendapatan di Daops VI Jogja yang hilang. Pihaknya memprediksi potensi pendapatan yang hilang akibat pembatalan Madiun Jaya mencapai Rp34,5 juta per hari.

Agus merinci, selama ini kereta api Madiun Jaya selalu mencatat tingkat keterisian penumpang atau load factor yang cukup tinggi. “Bisa sampai 100% dengan jumlah kursi 308 sit. Karena ini kereta lokal, kadang load factor itu bisa mencapai 150% atau 462 penumpang. Itu sudah maksimal.”

Jika potensi tersebut dikalikan tarif sebesar Rp50.000 per penumpang untuk rute Madiun-Jogja, atau dengan asumsi 70% penumpang berasal dari Madiun dan sisanya adalah penumpang lokal Solo-Jogja, maka rata-rata potensi pendapatan yang hilang bisa mencapai Rp34,5 juta per hari.

Kepala Stasiun Balapan Solo, Rustanto, mengatakan potensi penumpang dari Solo ke arah Madiun selama ini tidak terlalu banyak. “Hanya sekitar 50 penumpang hingga 60 penumpang per hari,” kata dia. Pelanggan bisa memakai alternatif bus untuk ke Madiun atau Prameks dan Sriwedari untuk ke Jogja.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya