SOLOPOS.COM - Pengendara melintas di depan masjid Al-Furqon, Kersam, Karanganyar, Weru, Sukoharjo, Selasa (8/11/2022). (Solopos.com/Magdalena Naviriana Putri).

Solopos.com, SUKOHARJO — Ramainya jalur provinsi menuju ke arah Manyaran, Wonogiri maupun Cawas, Klaten, dimanfaatkan oleh Pemerintah Kecamatan Weru, Kabupaten Sukoharjo untuk membuat rest area di pinggir jalan.

Kasie pemerintahan Kecamatan Weru, Murniati menyebut dari 13 desa di Kecamatan Weru yakni Alasombo, Grogol, Jatingarang, Karakan, Karanganyar, Karangmojo, Karangtengah, Karangwuni, Krajan, Ngreco, Tawang, Tegalsari, hingga Desa Weru tak memiliki potensi sumber daya alam.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Potensi itu kebanyakan digali melalui industri rumahan warga sekitar.

“Kalau secara sumber daya alam masih kurang kalau wilayah Weru. Kalau yang ada saat ini semacam home industry yang paling terkenal ada lurik yang pemasarannya sudah sampai ke nasional. Sudah dikenal di wilayah Sukoharjo, Solo, lurik itu berada di Desa Grogol, Weru. Selain itu ada makanan khas wilayah Weru yaitu alakatak,” terang Murniati saat ditemui di Kantor Kecamatan, Selasa (8/11/2022).

Ekspedisi Mudik 2024

Selain itu industri rumahan di daerah Kecamatan Weru juga memproduksi kerupuk kelir yang menjadi produk lokal daerah itu. Ada pula produksi tahu yang digarap oleh masyarakat Desa Karanganyar.

Baca juga: Proyek Fisik Tol Sampai Ngawen, Rest Area Manjungan Klaten Tetap Unik

Pihaknya juga telah berusaha menggali potensi daerah di akses jalur provinsi yang melintas di Kecamatan Weru.

“Desa Krajan sudah dari awal yang pertama membuat rest area tetapi fasilitas belum terlalu mendukung. Ada BUMDes dan puluhan pintu fasilitas toilet serta warung makan. Namun manajemen pengelolaan untuk saat ini belum berjalan maksimal. Sementara yang sudah berjalan hanya Desa Karanganyar [untuk rest areanya],” terang Murniati.

Dia mengatakan rest area di wilayah Desa Karanganyar menurutnya kini dapat meningkatkan PAD. Sebelumnya Desa Karanganyar hanya mampu menyumbangkan Rp10 juta/tahun.

Kini dia menyebut dari adanya rest area dengan ikon Masjid Al-Furqon dapat meningkatkan PAD hingga mencapai ratusan juta per tahun.

Pemasukan itu berasal dari fasilitas toilet yang biasanya menjadi jujukan bus-bus pariwisata dengan puluhan penumpangnya. Selain itu juga ada persewaan kios sekitar 23-an pintu kios.

Baca juga: Cegah Kecelakaan, Objek Wisata Diminta Sediakan Tempat Istirahat Sopir

Pengelolaan rest area ini dilakukan oleh pemerintahan desa bersama dengan BUMDes Weru. Dia mengatakan BUMDes Desa Karanganyar sering mewakili Kabupaten Sukoharjo ke tingkat Provinsi Jawa Tengah.

“Kami masih mengkaji pengembangan di akses [jalur provinsi] ini. Kalau di Gunung Kidul kan potensi wisata hampir setiap tempat dikembangkan. Sukoharjo terutama Weru ini kami berupaya membangun semacam rest area karena tidak ada SDA. Di Tawang saat ini juga sedang membangun rest area di dekat helipad di Lapangan Desa Tawang,” terang Murniati.

Dia berharap dengan pemanfaatan itu dapat meningkatkan pendapatan asli daerah di Kecamatan Weru. Mengingat selain industri rumahan Kecamatan Weru juga memiliki Aitus Candi Sirih di Desa Karanganyar.

Sementara itu warga Klaten, Faisal yang rehat di Masjid Al-Furqon Kersam, Karanganyar, Weru, mengaku sering mampir ke masjid tersebut lantaran lokasinya yang strategis dan fasilitasnya yang cukup mendukung.

“Tempat wudhunya cukup banyak ya, parkirnya luas. Kalau bawa anak-anak juga aman ini karena akses masuk ke masjid dan jalan raya cukup jauh. Oh iya masjidnya juga pakai AC jadi diapstikan dingin. Akses untuk mencari makanan dan minuman juga tidak terlalu jauh. Pas lah ini kalau untuk rest area,” terang Faisal.

Baca juga: INFRASTRUKTUR SUKOHARJO : Cuaca Hambat Pemasangan Glogor Jembatan Banjaran yang Sudah Dinanti 40 Tahun

Sementara itu rekan Faisal, Dwi mengatakan lokasi rest area di Kecamatan Weru tersebut terbilang nyaman. Selain itu di dalam masjid juga disediakan air minum.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya