SOLOPOS.COM - Salah satu agen BRILink di Jaten, Karanganyar, yang dikelola Ika Etika Nurhandayani, 34. (Solopos.com/Ika Yuniati).

Solopos.com, SOLO –Agen BRILink Toko Tika di Jaten, Karanganyar, Ika Etika Nurhandayani, 34, sebelumnya tak pernah menyangka bakal punya relasi dengan nasabah hingga sejumlah pejabat di BRI Kantor Cabang Karanganyar.

Ibu dua anak ini membuka toko kecil tak jauh dari Jalan Raya Solo-Karanganyar. Lokasinya cukup strategis karena hanya 10 meter dari jalan raya, dan berdampingan dengan pabrik tekstil.

Promosi Jaga Jaringan, Telkom Punya Squad Khusus dan Tools Jenius

Sebelumnya ia hanya berniat menjual sejumlah bahan pokok dan membuka jasa fotocopy setelah resign dari pekerjaan pada 2014 silam.

Baru beberapa bulan jualan, dia ditawari permodalan Kredit Usaha Rakyat (KUR) BRI, kemudian diajak gabung menjadi agen BRILink.

Sebagai agen BRILink, ia melayani sejumlah aktivitas perbankan seperti transfer, tarik tunai, setoran bulanan nasabah, hingga jadi mediator pinjaman para nasabah BRI.

Kali pertama buka layanan BRILink, hanya ada satu hingga dua transaksi per hari.

“Awalnya dulu ya orang yang bayar setoran bulanan di BRI. Hanya sedikit yang tahu, makanya baru satu dua orang,” kata perempuan yang akrab disapa Tika itu, Sabtu (20/4/2024).

Selang beberapa tahun, BRILink yang dia kelola mulai ramai digunakan oleh warga sekitar. Mayoritas penggunanya yakni karyawan pabrik di dekat toko Tika yang kebetulan payroll atau gaji bulanannya menggunakan ATM BRI.

Mereka biasanya memanfaatkan jasa tarik tunai di toko Tika jika mesin ATM BRI terdekat rusak atau mengantre panjang.

Ada juga yang hanya punya aplikasi BRIMo tanpa punya ATM sehingga memilih ambil uang di BRILink.

“Ada juga yang ambil uang lewat Dana, BRIMo dan lainnya. Ada yang ambilnya Rp100.000, Rp200.000, kadang ada yang sampai habiskan saldo,” kata Tika.

Saking sering dijadikan tempat mengambil uang, Tika, sampai hafal tanggal gajian para karyawan pabrik tekstil yang mayoritas anak muda itu. Mereka mulai gajian setiap tanggal 10, sehingga pada tanggal itu transaksi pasti ramai.

Sementara, pabrik sepatu di dekatnya gajian setiap tanggal muda atau tanggal 1.

Tika mengatakan, langganan BRILink miliknya saat ini cukup beragam. Mulai dari warga sekitar yang mengambil uang tunai, para warga yang membayar listrik dan tagihan kredit di awal bulan, lalu para karyawan pabrik setiap tanggal 10.

Dalam sehari, minimal dia bisa melayani hingga 50 kali transaksi BRILink. Sementara itu saat ramai bisa melayani hingga 100 kali.

Uang jasa yang ia terima sebagai agen BRILink terbilang lumayan. Menurutnya, bahkan mampu menaikkan pendapatan bulanan tiga hingga empat kali lipat.

Tak hanya jasa tarik tunai atau membayar tagihan kredit bulanan, layaknya kantor BRI, Tika juga melayani mereka yang akan buka buku tabungan, juga yang mau berutang.

“Sampai pas meeting dengan pejabat-pejabat BRI dibilang, para mantri BRI enggak bisa jalan kalau enggak ada agen BRILink seperti kami,” kelakarnya.

Mereka yang berutang ada yang memanfaatkan program Ultra Mikro (UMi), produk pinjaman Kredit Cepat (KeCe), maupun KUR BRI. “Kalau KUR BRI, biasanya saya hubungkan ke bagian mantri terdekat,” kata Tika.

Selain itu, masih banyak manfaat lain yang Tika dapatkan sebagai agen BRILink. Di antaranya sejumlah pelatihan pengembangan usaha, hingga managemen usaha.

Tika juga lumayan sering dilibatkan BRI di dejumlah program mereka.

“Ya jadi nambah ilmu, tambah kenalan juga. Dampaknya, karena kenal banyak relasi, saya jadi sering dilibatkan instansi lain untuk penyuluhan. Misal diajak kerja sama dengan PDAM dan lainnya,” tambah Tika.

Kendati demikian, jadi agen BRILink juga bukan tanpa risiko. Tahun lalu Tika menjadi korban penipuan hingga Rp14 juta oleh orang yang menyaru jadi temannya.

Tika tiba-tiba dihubungi seseorang yang mengaku sebagai orangtua murid di sekolah anaknya. Si pelaku penipuan ini minta tolong ditransfer sejumlah uang ke nomor rekening BCA dan BRI.

“Saya percaya saja karena bilangnya suruh transfer pagi-pagi, siangnya akan diganti. Biasanya banyak juga yang nitip transfer begitu. Tapi ternyata saya kena tipu,” kata Tika.

Kasus tersebut sempat dilaporkan ke polisi, tapi pelaku belum ditangkap. Uangnya juga tak kembali.

Tika sempat shock hingga berhenti jualan selama dua pekan. Setelah itu, dia pelan-pelan bangkit lagi dan lebih hati-hati dalam bertransaksi.

Ia juga tak lagi mau menerima titipan transfer sebelum memastikan si penitip benar-benar dikenal.

Bakul dawet asal Jaten, Suyatmi, 58, turut merasakan manfaat BRILink yang dikelola Tika. Suyatmi merupakan debitur KUR BRI sejak beberapa tahun lalu. Dia telah tiga kali mengajukan pinjaman modal usaha dari BRI.

Biasanya, dia membayar tagihan bulanan melalui BRILink yang dikelola Tika. Menurutnya hal itu sangat memudahkannya karena bisa bayar kapan saja.

Suyatmi tak perlu mengantre lama di kantor BRI yang hanya bisa dilakukan saat siang. Padahal kalau siang dia harus jualan dawet dan pentol cilok.

“Ya bikin mudah pelanggan lah mbak kalau ada BRILink. Saya sudah lama bayar tagihan bulanan ya lewat mbak Tika. Enggak perlu jauh-jauh,” kata dia.

Transaksi BRILink Tinggi

Dalam wawancara singkat melalui WhatsApp yang dikirim kepada wartawan, Rabu (20/3/2024), Regional CEO BRI Yogyakarta, John Sarjono, mengatakan agen BRILink sudah ada sejak 2014.



Awalnya BRILink dibuat untuk mengakomodiasi layanan laku pandai yang berfungsi untuk melayani inklusi keuangan di seluruh lapisan masyarakat Indonesia.

Namun kemudian berkembang menjadi bisnis yang menghasilkan fee based income (FBI) bagi Bank BRI dan meningkatkan kesejahteraan agen-agen BRILink di seluruh Indonesia.

Selama 2023 terjadi 93 juta transaksi di Agen BRILink RO Yogyakarta dengan jumlah FBI yang dihasilkan sebesar Rp 122 Milyar dan total nominal transaksi (sales volume) lebih dari 100 T.

Pada Desember 2023, RO Yogyakarta memiliki 61.309 Agen BRILink. Layanan yang sering dilakukan di Agen BRILink antara lain transfer, Tarik dan setor tunai, serta pembayaran BRIVA.

John mengatakan setiap tahun aplikasi BRILink selalu melakukan inovasi untuk pengembangan bisnis keagenan terutama di layanan pembayaran.

Inovasi terbaru adalah Agen BRILink dapat melakukan transaksi jual-beli melalui aplikasi Localoka yaitu e-commerce BRI, kemudian Agen BRILink juga dapat menjual asuransi mikro baik asuransi jiwa maupun tempat usaha.

Selain itu untuk mendukung holding ultramikro di BRI, para agen dapat mengajukan referral produk-produk dari Pegadaian dan PNM.

“Sehingga dapat melayani kebutuhan Masyarakat di sekitarnya dengan lebih lengkap sesuai dengan kebutuhan,” kata John.







Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya