SOLOPOS.COM - Panel surya terpasang di atap Toko Granada yang berada di tepi jalan raya Solo-Jogja, Delanggu, Klaten, Kamis (7/12/2017). (Taufiq Sidik/JIBI/Solopos)

Hemat listrik hemat pula biaya, inilah yang dilakukan toko pakaian di Klaten.

Solopos.com, KLATEN — Sebanyak 72 panel surya berjajar dengan penyangga rangka baja hampir memenuhi atap Toko Granada, Klaten. Berada di bagian paling atas bangunan berlantai dua setinggi 10 meter, panel-panel surya itu menjadi salah satu sumber penghasil energi listrik toko pakaian yang berada di tepi jalan raya Solo-Jogja, Desa Gatak, Kecamatan Delanggu, Klaten.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Panel surya merupakan alat untuk mengubah cahaya matahari menjadi listrik. Alat tersebut menjadi salah satu teknologi penghasil listrik ramah lingkungan lantaran cukup mengandalkan cahaya mahatahari yang dikonversi menjadi listrik tanpa menggunakan sumber energi berbahan fosil.

Panel surya yang terpasang di salah satu toko Amigo Group itu didatangkan dari Cina mulai dimanfaatkan sejak 19 November lalu. Satu panel surya bisa menghasilkan daya hingga 285 watt dengan rata-rata tegangan yang dihasilkan 31,7 volt. Artinya, puluhan panel surya yang terpasang di toko tersebut bisa menghasilkan daya hingga 20.520 watt setiap hari.

Namun, daya listrik yang dihasilkan tergantung kondisi cuaca. Seperti kondisi cuaca cerah pada Kamis (7/12/2017). Paparan cahaya matahari yang maksimal bisa menghasilkan daya hingga 17.000 watt sampai pukul 12.00 WIB.

“Kalau rata-rata daya energi listrik yang diproduksi setiap hari itu 6.000-7.000 watt,” kata Pemimpin Divisi Aset dan Maintenance Amigo Group, Jarot Suryono saat berbincang dengan Espos di Toko Granada, Kamis.

Jarot menjelaskan sistem kerja panel surya yang terpasang di toko tersebut yakni panel surya terhubung dengan inverter, alat pengubah tegangan searah (DC) ke tegangan bolak-balik (AC). Listrik yang dihasilkan lantas masuk ke jaringan listrik PLN di toko tersebut.

“Daya listrik yang diinginkan dari PLTS [pembangkit listrik tenaga surya] harus dibawah daya PLN dulu. Misalnya di Granada ini 53.000 watt. Jadi, daya yang dihasilkan dari PLTS harus di bawah itu. Kalau melebihi, listrik toko bisa anjlok,” kata Jarot.

Jarot menuturkan saban hari Granada buka mulai pukul 08.30 WIB hingga 21.00 WIB. Penggunaan daya listrik di toko tersebut setiap harinya mencapai 30.000 watt berasal dari penggunaan AC, lampu, hingga komputer.

Jutaan Rupiah

Dalam sebulan, biaya pajak listrik PLN yang dikeluarkan untuk Toko Granada bisa mencapai Rp15 juta. Namun, dengan pemanfaatan panel surya, biaya pajak listrik yang dikeluarkan saban bulan bisa dipangkas sekitar Rp3,5 juta.

Soal biaya yang dikeluarkan untuk instalasi panel surya, Jarot membenarkan berada di kisaran ratusan juta rupiah. “Memang biayanya cukup tinggi. Namun, nilai manfaat yang didapatkan tinggi juga. Panel surya itu bisa dimanfaatkan hingga 25 tahun. Keuntungan pemanfaatan panel surya itu banyak seperti bersih, sumber energinya gratis karena didapat dari cahaya matahari, serta tidak tergantung dari listrik PLN,” katanya.

Pemilik Amigo Group, Edy Sulistyanto, menuturkan ide pemasangan panel surya pada salah satu toko miliknya berawal dari penerapan energi ramah lingkungan di sekolah.



“Terinspirasi dari fungsi solar sel di dalam sekolah [SD Kristen 3 dan SMP Kristen 1 Klaten] yang kebetulan saya juga pengurusnya. Kalau sekolah saja harus peduli pada ramah lingkungan, apakah dunia bisnis tidak bisa punya kesadaran itu?” kata Edy.

Edy berharap penerapan panel surya pada salah satu tokonya bisa menginspirasi pengusaha lain. Ia pun berencana memanfaatkan panel surya pada delapan toko lainnya yang tersebar di wilayah Klaten dan sekitarnya.

“Iya [dikembangkan ke toko lain] secara pelan-pelan,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng

Nonton Indonesia vs Korea Sendirian? Ikut Nobar di Halaman Pemda Sragen Aja!

Nonton Indonesia vs Korea Sendirian? Ikut Nobar di Halaman Pemda Sragen Aja!
author
Kaled Hasby Ashshidiqy Kamis, 25 April 2024 - 12:39 WIB
share
SOLOPOS.COM - Foto poster nobar Indonesia vs Korea Selatan pada Kamis (25/04/2024) di Halaman Kantor Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Sragen.(Instagram.com/@kominfo.sragen).

Solopos.com, SRAGEN — Kabar baik bagi para pecinta sepak bola di Sragen. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sragen akan mengadakan acara nonton bareng (nobar) babak perempat final Piala Asia 2024 antara Timnas Indonesia U-23 melawan Timnas Korea Selatan U-23. Nobar akan dilaksanakan pada Kamis (25/04/2024) pukul 21.00 WIB di halaman Kantor Pemkab Sragen.

Informasi ini disampaikan melalui akun Instagram @kominfo.sragenyang dikutip Solopos, Kamis. Tak hanya nobar, Anda juga dapat menyaksikan musik akustik dan games berhadiah 1 sepeda ontel dan hadiah hiburan lainnya.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Bagi Anda yang ingin bergabung dan seru-seruan di acara nobar ini, ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu :

– Menjaga kebersihan dan ketertiban

Koran Solopos

– Tidak membuang sampah sembarangan

– Tidak membawa dan mengaktifkan flare

– Dilarang membawa senjata berbahaya

Emagazine Solopos

– Tidak melakukan konvoi dan memakai knalpot brong

– Dilarang membawa bendera/atribut partai/atribut ormas/organisasi lainnya

Pertandingan ini akan disiarkan secara langsung dari Abdullah Bin Khalifa Stadium, Doha, Qatar. Duel sengit ini akan menjadi penentu nasib masing-masing tim menuju semifinal Piala Asia U-23 2024.

Interaktif Solopos

Sebelumnya Indonesia telah mencetak sejarah lolos ke babak perempat final di Piala Asia U-23 untuk pertama kalinya setelah berhasil mengalahkan Yordania U-23 dengan skor telak 1-4 pada laga ketiga Grup A di stadion yang sama pada Minggu (21/4/2024).

Gol Timnas Indonesia dicetak Marcelino menit ke-23 (penalti) dan menit ke-70, Witan menit ke-40, ditutup oleh Komang di menit ke-86. Sedangkan gol Yordania didapat setelah pemain belakang Timnas Indonesia melakukan gol bunuh diri pada menit ke-79.

 



Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.

Menjanjikan! Pria Boyolali Raup Omzet Rp100 Juta/Bulan dari Bisnis Hiasan Mahar

Menjanjikan! Pria Boyolali Raup Omzet Rp100 Juta/Bulan dari Bisnis Hiasan Mahar
author
Suharsih Kamis, 25 April 2024 - 12:31 WIB
share
SOLOPOS.COM - Pemilik rumah produksi hiasan mahar My Memorist, Ma’ruf Bin Husein, memegang contoh hiasan mahar yang pesanan pelanggan di lokasi produksinya, Teras, Boyolali, Kamis (25/4/2024). (Solopos/Ni’matul Faizah)

Solopos.com, BOYOLALI — Seorang pria warga Dukuh Sidomulyo, Desa Teras, Kecamatan Teras, Kabupaten Boyolali, sukses mengembangkan usaha pembuatan dan penjualan hiasan mahar pernikahan dengan nama merek dagang My Memorist.

Tak tanggung-tanggung, omzet yang diraup dalam sebulan dari bisnis tersebut mencapai Rp100 juta. Ma’ruf Bin Husein, nama pengusaha asal Teras tersebut mengawali usahanya pada 1 November 2021 lalu dengan mengubah bekas kandang kambing menjadi lokasi produksi hiasan mahar.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Tak hanya membuat hiasan mahar, My Memorist juga menyuplai kebutuhan laser cutting ke perajin mahar dan memberdayakan reseller. Ia menceritakan pada saat pandemi Covid-19 tahun 2021, saat menggarap tesis S2, ada banyak waktu kosong.

Ma’ruf pun memulai bisnis dengan berjualan foto kado wisuda. Ia merasa masih perlu meng-upgrade usahanya. Dengan uang tabungan yang dikumpulkan, ia pun membeli mesin laser cutting pertamanya seharga Rp23 juta.

Koran Solopos

“Akhirnya pas saya tesis beli mesin laser cutting, beli online di harga Rp23 juta. Dikirim gelondongan, enggak ada yang mengajari. Cara menghidupkan mesin itu saja saya tidak tahu, saya tahu fungsinya untuk memotong,” kata dia saat ditemui Solopos.com di rumah produksinya, Kamis (25/4/2024).

“Saat menyalakan mesin saya enggak tahu [caranya], yang penting kabelnya nyambung dan nyala, sudah,” ujarnya. Ia pun belajar secara daring untuk mengoperasikan laser cutting yang dibeli.

Dengan desain yang dibuat dari komputer, ia lalu membuat berbagai hiasan menggunakan mesin laser cutting. Sekarang, Ma’ruf sudah memiliki tiga mesin di rumah produksinya.

Dari produksi sendiri, lambat laun Ma’ruf merasakan usahanya berkembang dan perlu merekrut karyawan. Beberapa teman dan tetangga pun akhirnya direkrut untuk menjadi karyawan.

Saat ini, My Memorist memiliki 15 karyawan dan yang terjauh berasal dari Magelang. Ma’ruf sengaja sebagian besar tetangga sekitar karena ingin memberdayakan pemuda di sekitar tempat tinggalnya. Ia mengatakan 13 dari 15 karyawannya adalah mantan karyawan pabrik.

Berani Beri Gaji Besar untuk Karyawan

Mereka bekerja pada Senin-Sabtu pukul 07.30 WIB-16.00 WIB. Jam istirahat dijadwalkan setiap waktu salat. Ketika azan Zuhur dan Asar, karyawan akan diwajibkan salat di masjid.

Emagazine Solopos

“Rata-rata honor karyawan di atas UMK [Upah Minimum Kabupaten], di atas Rp2,5 juta. Motivasi memberi gaji besar karena dari awal saya mengajak teman itu konsepnya berbagi rezeki. Saya yakin bahwasanya rezeki ketika dibagi akan semakin banyak,” jelasnya.

Menurutnya, untuk skala usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) rumahan, angka gaji tersebut lumayan besar. Ia mengatakan gaji pokok diberikan Rp1,6 juta per bulan. Lalu ada bonus setiap pekan yang nilainya bisa mencapai Rp400.000 ketika orderan sedang banyak.

bisnis hiasan mahar boyolali

Karyawan rumah produksi My Memorist menunjukkan contoh hiasan mahar di rumah produksi milik pengusaha asal Teras, Boyolali, beberapa waktu lalu. (Istimewa/My Memorist)

Ia juga memberikan tunjangan uang bagi manajer, pekerja maintenance, kesehatan karyawan beserta anak mereka. Ma’ruf juga memberikan fasilitas tunjangan hari raya (THR) senilai satu kali gaji, cuti tahunan, cuti menikah, melahirkan, dan sebagainya.

Lebih lanjut, Ma’ruf mengaku merekrut karyawan sesuai kebutuhan. Saat merekrut satu karyawan pertama, Ma’ruf masih nyambi berjualan kado foto wisuda sehingga pegawainya membantu packing. Setelah mulai merambah ke pembuatan hiasan mahar, ia pun mencari tambahan karyawan.

“Kemudian karena banyak order dan tidak bisa menjawab pesanan customer langsung, saya mengangkat admin. Nambah, nambah, dan sampai sekarang semua divisi ada, bahkan kreator konten ada, host live juga ada, operator beda lagi, finishing ada lagi, packing ada lagi,” kata pria lulusan S2 Psikologi Pendidikan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta tersebut.

Terkait kendala saat berusaha, Ma’ruf menjelaskan selama ini bisnisnya berjalan sesuai standar yang ia buat. Namun, ia tak menampik ada faktor luar seperti barang tiba di customer dalam kondisi hancur karena packing atau saat pengiriman.

Interaktif Solopos

Penjualan sampai Luar Negeri

Ma’ruf mengatakan produknya memang riskan rusak dan pecah saat dikirim. Namun, My Memorist bertanggung jawab dengan kerusakan tersebut dan mengganti hiasan mahar yang rusak.

Pemasaran produk My Memorist saat ini sudah meluas ke berbagai daerah di Indonesia, bahkan luar negeri. Pada puncak orderan, My Memorist bisa mengirimkan 40 produk baik hiasan mahar dan aksesori dalam satu hari. Bahkan, pesanan untuk digunakan pada 2025-2026 juga sudah mulai masuk.

“Omzet kami dalam sebulan bisa di angka Rp100-an juta lebih [untuk usaha mahar dan aksesori]. Kado foto wisuda sudah tidak, karena kalau usaha kan yang marginnya tinggi,” kata dia.

Ia menjelaskan produksi mahar dan aksesori dilakukan di ruangan bekas kandang kambing milik orang tuanya. Hewan ternak dipindah, kemudian ia membersihkan dan merenovasinya menjadi sebuah tempat produksi mahar dan aksesori seluas 10 meter x 10 meter.

Terpisah, salah satu karyawan My Memorist, Riyanto, mengatakan sebelumnya ia sudah bekerja sebagai karyawan pindah-pindah di tujuh pabrik. Riyanto pernah menjadi penjahit, operator mesin, hingga bagian pengecatan di berbagai pabrik

Saat ini, ia bekerja di bagian cat, merakit, dan finishing. Ia mengaku senang bisa bekerja di dekat rumahnya. Kebetulan, lokasi rumah produksi mahar My Memorist hanya di sebelah timur rumahnya.

“Akhirnya memutuskan bekerja di sini karena dekat dengan rumah, terus bisa ngirit bensin, uang makan juga karena makan siang dikasih di sini. Terus pekerjaannya bisa sedikit santai, gaji di sini juga bisa ditabung karena kerjanya hanya jalan kaki, satu RT,” kata dia.



Riyanto merasa bekerja di My Memorist memberikan keberkahan tersendiri. Terlebih, ia mendapatkan gaji pokok bulanan dan bonus setiap pekan. Ia berharap My Memorist bisa semakin besar, jaya, dan terkenal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.

Warga Jogja Ingin Bertransmigrasi? Tahun Ini Ada Jatah untuk 16 Keluarga

Warga Jogja Ingin Bertransmigrasi? Tahun Ini Ada Jatah untuk 16 Keluarga
author
Newswire , 
Mariyana Ricky P.D Kamis, 25 April 2024 - 12:30 WIB
share
SOLOPOS.COM - Foto udara lokasi pemukiman dan lahan transmigrasi di Desa Puncak, Kabupaten Gorontalo, Provinsi Gorontalo. Setiap satu keluarga transmigran di daerah itu mendapatkan satu unit rumah, pekarangan, serta lahan. (Antara/Adiwinata)

Solopos.com, JOGJA—Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dapat jatah kepala keluarga untuk program transmigrasi tahun ini.

“Dari pusat sampai saat ini yang kami (Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi/Disnakertrans) dapatkan 16 KK dengan penempatan di Luwu Timur, Sulawesi Selatan dan Sijunjung, Sumatra Barat,” kata Kepala Bidang Pelindungan Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja dan Transmigrasi Disnakertrans DIY, Elly Supriyanti, di Jogja, Rabu (24/4/2024), dilansir Antara.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Elly menyampaikan, dari kuota 16 KK tersebut Kota Jogja memperoleh alokasi sebanyak empat KK, Kabupaten Sleman empat KK, Bantul empat KK, Kulon Progo dua KK, dan Gunungkidul dua KK, disesuaikan masing-masing APBD untuk mendukung program itu.

Warga yang diberangkatkan harus lolos seleksi administrasi dan kesehatan, serta telah memperoleh pembekalan keterampilan mulai bidang pertanian, perkebunan, kewirausahaan, termasuk kemampuan beradaptasi dengan sesama transmigran, serta penduduk asli di wilayah tujuan.

Koran Solopos

“Sebenarnya kabupaten sudah punya nominasi, cuma secara formalnya harus ada surat keputusan (SK) dari kepala daerah masing-masing. Kalau sudah ada perintah penempatan dari pusat, SK akan diajukan,” kata dia.

Menurut dia, kuota transmigrasi untuk DIY mengalami tren penurunan setiap tahun. Pada 2022 DIY masih memperoleh kuota 51 KK, 2023 mendapat 20 KK, dan kembali menurun menjadi 16 KK pada 2024.

Kuota tersebut sepenuhnya ditentukan oleh Pemerintah Pusat dengan menyesuaikan anggaran yang tersedia. “Dulu bahkan kuotanya bisa sampai seratus lebih,” kata Elly.

Emagazine Solopos

Meski kuota terus menurun, dia menyebut animo masyarakat DIY mengikuti program transmigrasi cukup tinggi, dibuktikan dengan 111 orang masuk daftar tunggu hingga 2024 dan 291 orang bertanya prosedur transmigrasi.

Tingginya minat itu, menurut dia, dipengaruhi lapangan pekerjaan di DIY yang sempit, atau setidaknya jauh dari jumlah angkatan kerja. “Mungkin di sini karena cari kerja enggak gampang, mau bertani juga lahannya tidak punya,” ucap Elly.

Dengan tingginya minat masyarakat, menurut dia, Disnakertrans DIY bakal mengupayakan tambahan kuota transmigrasi untuk tahun ini.

Interaktif Solopos

Berdasarkan data Disnakertrans DIY selama 15 tahun terakhir sejak 2008 sampai 2022, DIY telah mengirimkan transmigran sebanyak 2.116 KK atau 6.823 jiwa ke berbagai wilayah di Sulawesi, Kalimantan, serta Sumatra.



Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Memuat Berita lainnya ....
Solopos Stories