SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

JOGJA: Dewi Fortuna mengiringi langkah kontingen Kota Jogja dalam Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) X DIY 2009. Pasalnya emas ketiga yang didapatkan oleh kontingen Kota Jogja, yang juga merupakan emas pertama di cabang olahraga (cabor) gulat didapatkan dengan mudah.

Hal itu terjadi setelah pada sesi penimbangan berat badan di kelas 66 kilogram, Aldersi Redho Andriyat tidak mendapatkan lawan. Dalam penimbangan badan yang dilakukan di Gedung KONI DIY, Jl Trikora Jogja, kemarin sore itu, empat pegulat lainnya dari Kontingen Sleman, Bantul, Kulonprogo dan Gunungkidul tidak melakukan timbang badan, sebagaimana seharusnya dilakukan sebelum pertandingan. Artinya mereka tidak bisa mengikuti pertandingan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Meski menang saya sangat tidak senang dan tidak puas. Saya ingin menunjukkan kemampuan  bukan menang dengan cara seperti ini,” kata pegulat yang biasa berlatih di Jl Suroto Jogja tersebut.

Reza panggilan akrab Aldersi Redho Andriyat mengaku telah melakukan berbagai persiapan termasuk dengan menurunkan berat badan dan menambah intensitas latihan selama dua bulan terakhir. Peraih perak pada Porda 2007 di Bantul, tersebut juga mengaku tidak habis fi kir akan menyumbang emas dengan jalan seperti itu.

“Kalau begini mau apalagi, latihan sudah dilakukan, eh malah nggak ada lawannya,” terang pegulat yang telah mulai menekuni cabang olahraga keras sejak 2002.

Sementara, berdasarkan sesi timbang badan yang dilakukan kemarin, selain mendapatkan emas di kelas 66 kilogram. Di kelas 84 kilogram, emas dipastikan milik kota Jogja setelah tiga pegulat asal Kulonprogo dan Gunungkidul mundur karena tidak melakukan timbang badan.

Sedangkan dua atlet Kota yang akan bertarung untuk perebutan emas di kelas tersebut yakni Sony dan Adit, tidak akan memberikan dampak apa-apa karena sama-sama membela Kontingen Kota Jogja.

Dengan kemenangan tersebut, di cabang gulat yang akan dipertandingkan pagi ini di Gedung Bimo, total medali yang akan dipertandingkan yakni 9 emas, 9 perak dan 16 perunggu.

Sedangkan atlet yang akan bertanding menjadi sebanyak 58 atlet dengan kelas yang dipertandingkan antara lain putri 50-55 kilogram, putri 56-60 kilogram, putra 51 kilogram, putra 55 kilogram, putra 74 kilogram, putra 120.

“Kami akan menggunakan sistem lama, sehingga semua akan ketemu. Untuk kategori putri, kami pastikan akan terjadi perebutan medali paling sengit di kelas 55 kilogram. Sedangkan putra akan terjadi persaingan keras di kelas 120 kilogram,” pungkas Antoni Hutagaul, ketua panitia pelaksana kegiatan. (Jumali)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya