SOLOPOS.COM - Komika Salman Faris Insani yang akrab disapa Faris tampil dalam Laugh in Solo 2 di Teater Arena Taman Budaya Jawa Tengah, Solo, Sabtu (17/10/2015). (Kharisma Dhita Retnosari/JIBI/Solopos)

Laugh in Solo 2 digelar di Teater Arena TBJT.

Solopos.com, SOLO – Komunitas Stand Up Comedy Kota Solo menggelar pertunjukan Laugh in Solo 2 di Teater Arena Taman Budaya Jawa Tengah, Solo, Sabtu (17/10/2015) malam. Acara diadakan untuk memperingati ulang tahun ke-4 komunitas tersebut.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Mengangkat tema Smackdown, enam orang komika sukses mengocok perut penonton.

Mereka adalah Salman Faris Insani, Adji Maulana Ikhsan, Pandu Samodra, Indra Narendra, Dicky Difi, dan Indra Firmawan.

Ekspedisi Mudik 2024

Malam itu di hadapan penonton, berdiri sebentuk ring gulat berukuran sekitar 3 meter x 3 meter dengan satu layar LCD yang menampilkan profil pegulat smackdown dan para komika secara bergantian.

Di samping ring, ada dua orang komika juri yang duduk di bangku terpisah. Ada juga iringan musik khas pertunjukan gulat serta bunyi bel yang berbunyi tiap kali penampil hadir di ring.

Normalnya, pemandangan tersebut membawa suasana tegang dan mengerikan. Namun, tidak demikian dengan suasana panggung Teater Arena pada malam tersebut. Ya, malam itu selama tiga jam para komika bertanding men-smackdown masyarakat Kota Solo dengan jurus tawa mereka.

“Aku mau cerita. Aku sering dipanggil Arjuna. Terus ada yang bilang, Arjuna kok lemu? Aku jawab, kakehan mangan keju. Kalian tahu Arjuna? Arjuna itu pintar memanah, sedangkan aku… pintar memamah,” ucap Ghembuk, kalem.

Meski dengan intonasi suara rendah dan gaya yang kalem, bahasa tubuh Ghembuk yang lucu tak pelak memborong tawa para penonton. Ghembuk yang bernama asli Adji Maulana Ikhsan ini sudah membuat seisi arena riuh semenjak kali pertama dia berjalan dari balik panggung menuju ke ring.

Postur tubuhnya yang gendut seperti boneka beruang, dengan logat medok, dan cara bertuturnya yang lucu natural tak henti-hentinya menggaet tawa.

Tak jauh beda dengan Ghembuk, demikian juga dengan Salman Faris Insani yang akrab disapa Faris. Laki-laki yang berprofesi sebagai dosen di Fakultas Ekonomi Universitas Veteran (Univet) Sukoharjo ini ternyata juga tak kalah konyol saat tampil sebagai komika.

“Serius, ini benar-benar lemes seperti habis di-smackdown, lemes karena ketawa terus dari tadi,” tukas salah seorang penonton, Anton Dwiyana.

Bagi Ghembuk, Faris, dan para komika Solo lainnya yang tergabung dalam komunitas Stand Up Comedy Solo, humor ala komika adalah cara lain mengekspresikan perasaan mereka melalui cara yang berbeda.

“Asyik sih, stand up comedy itu lebih kayak curhat. Curhat, tapi nyeni. Kalau orang dengarin curhat itu kan cenderung bosan ya, lah ini seninya gimana kita curhat tapi nyenengke,” terang Ghembuk sebelum pentas, manggung, Sabtu.

Lebih dari itu, mengusung tagline Menyolokan Komedi, Mengomedikan Solo, komunitas Stand Up Comedy Solo terus berupaya tetap eksis dengan mengusung budaya khas Kota Solo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya