SOLOPOS.COM - Kapolres Temanggung, AKBP Wahyu Wim Harjanto (kiri) bersama Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Pol Alloysius Liliek Darmanto (tengah), memberikan keterangan kepada awak media di Mapolda Jateng, Semarang, Senin (22/2/2016).(Imam Yuda Saputra/JIBI/Semarangpos.com)

Latihan militer di Gunung Sumbing digelar kelompok Jamaah Anshorut Shariah (JAS), Jumat (19/2/2016).

Semarangpos.com, SEMARANG – Meski telah membebaskan pelaku pelatihan ala militer di lereng Gunung Sumbing, Temanggung, Sabtu (20/2/2016) malam, aparat Polres Temanggung masih memendam perasaan curiga. Kondisi itu tak lain karena pengakuan pelaku beberapa dirasa janggal oleh pihak kepolisian.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Para pelaku yang merupakan anggota kelompok Jamaah Anshorut Shariah (JAS) ini ditangkap aparat Polres Temanggung setelah menggelar latihan ala militer di lereng Gunung Sumbing, Jumat (19/2/2016). Saat menjalani pemeriksaan, para pelaku yang berjumlah 38 orang itu mengaku latihan itu dilakukan sebagai kegiatan tanggap bencana.

“Mereka memang sudah kami bebaskan, tapi kami kenai wajib lapor. Jika sewaktu-waktu kami butuhkan mereka wajib datang,” ujar Kapolres Temanggung, AKBP Wahyu Wim Harjanto, saat menggelar jumpa pers di Mapolda Jateng, Senin (22/2/2016).

Meski membebaskan, Wahyu mengaku tidak sepenuhnya percaya dengan pengakuan para pelaku. Salah satu keterangan pelaku yang tidak dipercaya adalah pengakuan mereka bahwa kegiatan ini baru digelar kali pertama.

“Mereka mengaku kalau kegiatan itu [pelatihan ala militer] digelar kali pertama. Keterangan dari warga sekitar, kegiatan itu sudah dilakukan berulang kali. Tapi, baru kali ini diketahui oleh aparat kepolisian yang langsung melakukan tindakan preventif,” imbuh Wahyu.

Saat penangkapan itu, polisi menemukan beberapa barang bukti berupa beberapa pucuk senjata angin serta amunisinya dan juga senjata tajam. Polisi juga menemukan bendera yang bertuliskan lafal Laillahaillalah dan buku panduan baris berbaris.

“Di lokasi penangkapan kami juga menemukan beberapa barang yang menjadi bukti pelatihan militer, seperti kaleng bekas tembakan. Selain itu, di pepohonan sekitar lokasi juga ditemukan tanda-tanda bekas sayatan,” beber Wahyu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya