SOLOPOS.COM - ( thinkstock)

Harianjogja.com, JOGJA-Ternyata lari selama tujuh menit dalam sehari dan dalam kecepatan lambat bermanfaat besar. Setidaknya bagi kesehatan jantung. Sebab orang yang rutin berlari memiliki risiko lebih kecil mengalami serangan jantung.

Penelitian mengenai hubungan lari dan serangan jantung ini telah dilakukan selama 15 tahun. Adapun peneliti menganalisa 55.137 orang dewasa dengan rentang usia 18-199 tahun. Dari penelitian ini diketahui olah raga yang bermanfaat bagi tubuh tidak perlu dilakukan terlalu lama atau sampai membuat orang tersebut kelelahan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Selama penelitian, sekitar 3.000 responden meninggal. Penyebab kematian bagi 1.217 orang adalah serangan jantung. Namun, dari tiga perempat populasi yang rutin berlari, risiko mengalami penyakit apapun dan berakhir dengan kematian berkurang 30%. Tidak hanya itu, risiko menderita serangan jantung atau stroke juga berkurang 45%, Rata-rata, pelari ini juga memiliki angka harapan hidup tiga tahun lebih lama. Persentase tersebut merupakan perbandingan antara responden yang rutin berlari dan tidak.

Ekspedisi Mudik 2024

Kepala Peneliti dari Lowa State University, Amerika Serikat (AS) mengatakan karena penelitian ini berhasil membuktikan manfaat olah raga, diharapkan masyarakat mulai rutin berlari untuk menjaga kesehatan tubuh.

“Lari jarak pendek dan singkat merupakan latihan yang lebih baik daripada olah raga lain yang umum dilakukan dewasa ini tetapi memakan waktu lama,” paparnya sesuai dikutip dari Dailymail.

Manfaat berlari yang paling besar dirasakan oleh respoden yang berlari secara rutin selama enam tahun. Sebab risiko mengalami kematian karena serangan jantung atau stroke berkurang 50%. Hasil penelitian ini dipublikasikan di Journal of the American College of Cardiology.

Terpisah, Christopher Allen, Senior Cardiac Nurse at the British Heart Foundation menyampaikan melindungi diri sendiri merupakan senjata ampuh menghadapi perubahan kondisi tubuh. Olah raga merupakan strategi yang paling efektif mengurangi risiko serangan jantung atau stroke.

“Tapi faktanya, tidak setiap orang dapat berolahraga selama 150 menit selama satu minggu. Tapi penelitian ini berhasil membuktikan, jika setiap gerak fisik tubuh membantu untuk menjaga kesehatan badan. Mengurangi porsi waktu olah raga menjadi kurang dari 10 menit, asal rutin itu baik bagi kesehatan jantung,” paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya