SOLOPOS.COM - ilustrasi larangan merokok

Kebijakan larangan merokok hari Jumat di Karanganyar belum efektif.

Solopos.com, KARANGANYAR–Kebijakan Bupati Karanganyar, Juliyatmono, yang melarang aktivitas merokok di seluruh wilayah Bumi Intanpari pada hari Jumat, belum berjalan efektif.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pantauan Solopos.com, Jumat (23/9/2016), masih banyak warga maupun pendatang yang merokok di berbagai tempat. Mirisnya perilaku merokok juga masih dilakukan para PNS, dan anggota DPRD. Seperti yang terjadi saat Rapat Paripurna DPRD Karanganyar dengan agenda Persetujuan Bersama Raperda tentang Perubahan APBD 2016. Sejumlah legislator merokok di saat rapat.

Beberapa anggota staf Sekretariat DPRD Karanganyar juga terpantau merokok di luar ruang paripurna. Sejumlah awak media yang sedang meliput acara itu juga merokok di lobi gedung utama. Bupati sempat menegur salah satu awak media yang akan mewawancarainya sambil merokok. “Rokokmu kui guwakken. Iki dina Jumat, ojo ngrokok,” ujar Yuli, panggilan akrab Bupati.

Sejumlah anggota DPRD Karanganyar pun mengaku pernah ditegur langsung Bupati, dan Wakil Bupati (Wabup) Karanganyar, Rohadi Widodo, lantaran lupa dengan kebijakan tersebut.

“Saya pernah ditegur saat rapat paripurna hari Jumat. Saat itu saya merokok di ruang paripurna. Tiba-tiba Wabup memberi kode supaya rokok saya dimatikan,” ujar salah satu legislator.

Sedangkan Bupati saat diwawancara wartawan mengakui masih banyak yang belum secara sadar menjalankan kebijakan itu. Dalam waktu dekat akan dilakukan evaluasi secara menyeluruh.

“Kita kan hanya mengimbau, supaya mengindari, syukur-syukur bisa mencegah dari aktivitas merokok. Semua saya harap saling mengingatkan. Siapa pun selalu saya ingatkan,” tutur dia.

Yuli berencana memaksimalkan sosialisasi kebijakan larangan merokok, melalui berbagai media informasi. Tujuannya supaya kebijakan tersebut bisa diketahui seluruh warga Karanganyar.
Dia berharap para perokok mau melaksanakan kebijakan itu dengan penuh kesadaran. Dia mencontohkan dirinya yang berkomitmen tidak merokok pada hari yang memang dilarang untuk itu.

“Sampai saat ini saya masih berkomitmen tidak merokok hari Jumat. Bisa dicek kepada siapa pun, saya tidak merokok hari Jumat. Kuncinya niat sungguh-sungguh untuk konsisten,” kata dia.

Di sisi lain, Yuli menyatakan kebijakan larangan merokok akan dipindahkan ke hari Senin. Alasannya untuk menyesuaikan dengan masyarakat yang selama ini rajin puasa sunah hari Senin dan Kamis.

“Mulai Oktober hari bebas asap rokok kami ganti ke hari Senin. Nanti akan ada sosialisasinya. Yang sudah terbiasa tidak merokok hari Jumat silakan tetap dilanjutkan,” ujar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya