SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta--Serangan tentara Israel ke kapal Mavi Marmara membuat geram berbagai kelompok. Namun Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengimbau siapapun untuk tidak pergi jihad ke Palestina.

“Dengan tidak mengurangi semangat pemuda, belum perlu itu,” kata Ketua MUI Amidan saat mengelar jumpa pers di kantornya, di Jalan Proklamasi No 51, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (1/6).

Promosi BI Rate Naik Jadi 6,25%, BRI Optimistis Pertahankan Likuiditas dan Kredit

Menurutnya, bantuan yang seharusnya dilakukan adalah dengan mengumpulkan dana sebanyak-banyaknya untuk membangun rumah sakit yang diperlukan warga Palestina.

“Sesuai dengan komitmen Presiden kepada Presiden Palestina Mahmoud Abbas saat berkunjung ke Indonesia untuk membantu membangun rumah sakit dan pendidikan di sana,” imbaunya.

Ia menambahkan, risiko berangkat ke Palestina terlalu besar. Terlebih dengan diblokadenya jalur masuk ke negara tersebut oleh Israel.

“Jihad yang kita lakukan pertama mengumpulkan bantuan mal (harta)
sebanyak-banyaknya. Selemah-lemahhnya jihad dengan berdoa, jihad hati. Kobarkan semangat mempertahankan Masjidil Aqsa,” katanya.

Amidan meminta seluruh kalangan untuk bereaksi terhadap serangan Israel ke kapal pengangkut relawan. Karena hal itu berkaitan dengan tindakan kemanusiaan.

“Kalau kita tidak bereaksi berarti kita tidak peduli. Walaupun tidak ada manfaatnya sedikitnya kita bereaksi,” jelasnya.

dtc/isw

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya