SOLOPOS.COM - Wiranto (Dok/JIBI)

Wiranto, Capres 2014 dari Partai Hanura (Dok/JIBI)

JAKARTA—Jenderal (purn) Wiranto sesumbar mampu mengungkap tragedi pembantaian sekelompok orang bersenjata di Lembaga Pemasyarakatan (LP) Cebongan Sleman dalam waktu satu hari.

Promosi Siap Layani Arus Balik, Posko Mudik BRImo Hadir di Rute Strategis Ini

Semua itu, kata dia, bergantung pada adanya kemauan atau tidak dari seluruh pihak untuk mengungkap kasus tersebut.

“Serahkan kepada saya, satu hari [tragedi pembantaian LP Cebongan] saya bongkar. Ini bukan soal kesulitan, masalah keamuan, mau atau tidak,” ujarnya saat acara Kuliah Umum Kandidat Presiden 2014 Oleh Wiranto, yang diselenggarakan oleh Soegeng Sarjadi Sydicate, di Jakarta, Rabu (27/3/2013).

Dia menuturkan terkadang di negeri ini sesuatu hal yang mudah dipersulit untuk memperoleh keuntungan sekelompok tertentu.

Ketum Partai Hanura itu menegaskan diperlukan kejujuran pemimpin dalam menangani persoalan LP Cebongan tersebut.

“Bukan masalah malu atau tidak, takut atau tidak takut, yang salah harus dihukum, tidak boleh dilindungi.”

Menurutnya, kejujuran seorang pimpinan diperlukan dalam proses pemeriksaan internal lembaga masing-masing yang terkait dalam tragedi pembantaian yang menewaskan empat orang tahanan pada 22 Maret 2013.

Saat ditanya, siapa sekelompok orang yang melakukan penyerangan itu, Wiranto enggan menduga-duga.

“Saya tidak menyelidiki. Masing-masing instansi harus melakukan penyelidikan ke dalam.”

Dia menambahkan para pimpinan instansi yang bersenjata harus instropeksi diri.

 

Sebagaimana diberitakan sebelumnya polisi mengaku sulit mengungkap identitas pelaku aksi penyerbuan yang menewaskan empat tahanan Polda terkait kasus pembunuhan anggota Kopassus di Hugo’s Café Jogja.

Kapolda DIY, Brigjen Pol Sabar Raharjo berjanji tidak akan menutup-nutupi kasus ini. Tidak ada target kapan akan selesai dalam menangani kasus penyerangan kelompok bersenjata api di LP Cebongan, Sleman.

“Pokoknya secepatnya, jika telah mendapatkan petunjuk atau hal-hal yang mengarah siapa pelaku, langsung diungkap. Nggak usah ditutup-tutupi,” kata Brigjen Sabar Raharjo, seusai menghadiri sarasehan Sinergitas Penanganan Konflik Sosial.
Dari hasil keterangan para saksi yang telah diperiksa Polisi, para pelaku penyerangan membawa senjata laras panjang, mengenakan penutup muka dan mengenakan rompi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya