JOGJA — Tak cukup meminta aparat terkait menjamin keamanan mahasiswa asal Nusa Tenggara Timur (NTT) di Jogja pasca tragedi berdarah di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Cebongan, Sleman. Gubernur DIY Sultan Hamengku Buwono X juga berencana mengunjungi asrama mahasiswa NTT di Jogja.
Hal itu disampaikan Sultan, seusai bertemu dengan Komnas HAM di Kepatihan, Kamis (28/3/2013). Pertemuan dan dialog bersama mahasiswa NTT tersebut dilakukan karena mahasiswa merasa khawatir dan meminta bertemu.
Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda
“Mahasiswa NTT dari beberapa sekolah minta tolong sama ibu (GKR Hemas) untuk saya bisa dialog, silahkan saja. Saya juga banyak kenal dengan orang-orang NTT,” terang Sultan.
Pertemuan tersebut menurutnya tak harus dilangsungkan di kantor gubernur di Kepatihan, bisa juga Sultan datang langsung ke asrama mahasiswa. “Kalau bisa tidak mesti harus di kantor saya, saya yang akan datang ke asramanya,” tuturnya. Soal waktu pertemuan belum dapat dipastikan, masih menunggu kesanggupan mahasiswa NTT.
Sultan juga membantah ribuan mahasiswa asal NTT telah meninggalkan Jogja lantaran khawatir keamananya terganggu pasca peristiwa Cebongan.
“Nggak itu nggak ada,” pungkasnya. Pasalnya kata dia, mahasiswa tak punya kepentingan atau terkait dengan rentetan peristiwa pembantaian tersebut. Sultan berharap mahasiswa tak terlalu khawatir dengan kejadian yang sudah-sudah. Sebab untuk menjamin rasa aman tak cukup hanya dari jaminan aparat keamanan atau gubernur, namun juga kepercayaan diri pihak yang bersangkutan.