SOLOPOS.COM - Mayjen TNI Hardiono Saroso (Dok/JIBI/SOLOPOS)

Mayjen TNI Hardiono Saroso (Dok/JIBI/SOLOPOS)

JAKARTA–Mantan  Pangdam IV/Diponegoro, Mayjen TNI Hardiono Saroso mengatakan dirinya bertanggung jawab penuh atas insiden penyerangan Lapas Cebongan, Sleman yang diduga dilakukan oleh 11 anggota Kopassus.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Tanggung jawab, tanggung jawab, tanggung jawab. Jadi semua yang terjadi itu yang terjadi tanggung jawab saya,” katanya di sela acara olahraga bersama anggota TNI AD di Lapangan Monas, Selasa (9/4/2013).

Ia mengatakan saat ini Kasad Jenderal Pramono Edhie sedang mengevaluasi insiden yang menewaskan empat tahanan tersebut, termasuk kinerja dirinya sebagai pemimpin komando AD wilayah tersebut.

Sejak Senin (8/4/2013), Hardiono dipindahtugaskan menjadi staf khusus di Mabes TNI AD, Kasad, dirinya mengaku belum mengetahui tugas pokok yang akan dilaksanakan. “Bantu-bantu Pak Kasad. Tidak tahu [tugas], tanya Pak Kasad soal itu,” katanya.

Mutasi tersebut, lanjutnya, adalah hal yang biasa bagi perwira TNI AD. Hardiono memaparkan jabatan sebagai Pangdam Diponegoro adalah masa tugas paling lama bagi dirinya sebelum biasanya hanya memegang jabatan lain selama sekitar tujuh hingga sembilan  bulan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya