SOLOPOS.COM - Spanduk berisi kebanggaan terhadap anggota Kopassus terkait penembakan empat preman di Lapas Cebongan, terpasang di depan Bandara Adi Sumarmo, Boyolali, Senin (8/4). Spanduk serupa yang terpasang di sejumlah titik itu tidak mencantumkan nama atau lembaga pemasang. JIBI/SOLOPOS/Agoes Rudianto

 

Spanduk berisi kebanggaan terhadap anggota Kopassus terkait penembakan empat preman di Lapas Cebongan, terpasang di depan Bandara Adi Sumarmo, Boyolali, Senin (8/4). Spanduk serupa yang terpasang di sejumlah titik itu tidak mencantumkan nama atau lembaga pemasang. JIBI/SOLOPOS/Agoes Rudianto

Promosi BRI Bantu Usaha Kue Kering di Sidoarjo Berkembang Kian Pesat saat Lebaran

JAKARTA-Sekitar 20 orang termasuk dari ‘Anak Kolong Bergerak’ beraksi di depan Markas Kopassus, Cijantung, Jakarta Timur.

Mereka menggalang tanda tangan kepada warga yang melintas di situ.

Aksi ini digelar oleh Koalisi Organisasi Masyarakat Sipil yang membawahi 9 organisasi yaitu Generasi Muda Kota Depok, Aliansi Masyarakat Sipil Cinta Hankam, Anak Kolong Bergerak, Brigade Merah Putih, Pemuda Pro TNI-Polri, Gardu Keadilan, Laskar Advokasi Masyarakat Indonesia, Jaringan Aktivis Indonesia Raya, dan Gerakan Mahasiswa Merah Putih.

Tampak selembar spanduk putih berukuran 1 x 3 meter yang di atasnya terdapat tulisan dari cat semprot merah “11 Ribu Tanda Tangan Dukungan untuk 11 Prajurit Kopassus”. Di bawahnya adalah ruang kosong untuk tanda tangan.

Mereka menawarkan tanda tangan dukungan itu kepada warga yang melintas. “Tanda tangan, tanda tangan,” ujar mereka.

Beberapa ada yang mau, seperti belasan anak SMA, kemudian warga seperti Jayadi, yang tinggal di sekitar Cijantung.

“Saya tanda tangan karena bentuk solidaritas saja sebagai warga Cijantung, sejak kecil saya kenal banyak anggota Kopassus yang baik. Semoga 11 prajurit ini dapat keadilan dan fakta yang lebih jelas bisa muncul,” tutur Jayadi.

Beberapa ibu-ibu yang melintas ada yang menolak dan malah kabur.

Koordinator lapangan Iwan Gunawan mengatakan akan terus mengawal kasus ini sampai tuntas.

“Kita akan mengawal perjalanan ini sampai selesai. Menurut hasil yang saya lihat di jejaring sosial, facebook, twitter dan lainnya, 80 persen lebih mendukung Kopassus. Mereka hanya tidak berani muncul secara nyata karena takut dikejar teman-teman preman tersebut. Aksi ini membantu masyarakat berani bersuara,” tutur sarjana hukum dari satu universitas swasta di Jakarta ini.

Selanjutnya, pihaknya akan melanjutkan aksi ke Komnas HAM. “Kita akan menuju Komnas HAM, lembaga ini harus lihat perspektif penegakan hukum Indonesia secara proporsional,” ujar dia.

Simak berita terkait: http://www.solopos.com/?p=395535

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya