JAKARTA-Penyerangan dan penembakan terhadap empat orang tahanan oleh 11 oknum Kopassus di Lembaga Pemasyarakatan (LP) Cebongan berlangsung secara alami. Eks Pangdam IV Diponegoro Mayjen TNI Hardiono Saroso mengaku tidak kecolongan.
Promosi Siasat BRI Hadapi Ketidakpastian Ekonomi dan Geopolitik Global
“Enggak ada kecolongan,” kata Hardiono di sela-sela menghadiri acara tanam pohon oleh Presiden SBY di Mabes TNI AD, Jakarta, Selasa (9/4/2013).
Ia juga membantah adanya kejanggalan dalam insiden berdarah yang terjadi pada Sabtu 23 Maret lalu.
“Nggak ada (kejanggalan). Semua normatif, alami semuanya,” ujar pria berkumis tebal ini.
Tetapi Komnas HAM menyebut ada kejanggalan, Pak? “Komnas HAM dari dulu begitu. Nih gue 2,5 tahun masalah Timtim diperiksa Komnas HAM. Dia mah selalu begitu. Jangan didengar. Dia selalu nuduh terus. Jelek saja semua di mata mereka. Gue udah 2,5 tahun nih diperiksa Komnas HAM,” jawab Hardiono.
11 Prajurit Kopassus yang terlibat penyerbuan LP Cebongan, Sleman, dibawa ke Semarang untuk keperluan penyelidikan. Prajurit Kopassus itu akan disidang di pengadilan militer.