SOLOPOS.COM - Jalan setapak menuju perbukitan Mranten yang digunakan latihan anggota Kopassus, Jumat (5/4/2013). (JIBI/SOLOPOS/Bony Eko Wicaksono)

Jalan setapak menuju perbukitan Mranten yang digunakan latihan anggota Kopassus, Jumat (5/4/2013). (JIBI/SOLOPOS/Bony Eko Wicaksono)

KARANGANYAR — Hawa dingin menusuk tulang saat Solopos.com menelusuri jalan setapak di Lereng Gunung Lawu. Pagi itu, Jumat (5/4/2013) kabut tipis masih menyelimuti kawasan tersebut. Jalan setapak itu biasa digunakan para petani sayuran yang berdomisili di Dusun Tlogodlingo, Desa Gondosuli, Kecamatan Tawangmangu, Karanganyar.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Di ujung jalan setapak tersebut merupakan perbukitan yang dipenuhi pohon pinus. Kondisinya cukup sepi, tak ada tanda-tanda aktivitas masyarakat atau petani sayuran. Bukit itu bernama Mranten yang menjadi lokasi latihan militer oknum anggota Komando Pasukan Khusus (Kopassus) yang menyerbu Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Cebongan, Sleman, DIY pada 23 Maret lalu.

Anggota Kopassus yang mengikuti latihan militer di lokasi perbukitan tersebut diketahui sebanyak 30 orang. Mereka berasal dari Grup 1 Kopassus di Serang, Banten, Grup 2 Kopassus Kandang Menjangan, Kartasura dan Pusat Pendidikan Latihan Pasukan Khusus (Pusdipassus) di Batujajar, Bandung.

Para anggota Kopassus tersebut mengikuti latihan militer selama kurang lebih dua pekan mulai tgl 10-26 Maret. Mereka dilatih oleh sekitar 20 anggota Kopassus yang memberikan berbagai latihan dan strategi militer.

“Para anggota Kopassus latihan selama dua pekan, lokasi latihannya menyebar di perbukitan Mranten,” ujar seorang warga setempat yang juga menjadi penyedia makanan anggota Kopassus saat latihan, Aris Wiyanto.

Para pelatih bermalam di base camp dengan mendirikan dua tenda yang letaknya tidak jauh dari lahan persawahan milik petani. Sementara anggota Kopassus bermalam di lokasi latihan yang tersebar di beberapa titik di lereng Gunung Lawu. Aris selalu mengantar menu makanan sebanyak tiga kali ke lokasi latihan Kopassus setiap hari. Makanan tersebut dikirim ke basecamp yang menjadi tempat bermalam para pelatih.

Selama latihan, para anggota Kopassus dilarang keluar dari area latihan. Mereka diawasi super ketat oleh para pelatih. Bahkan senjata api (senpi) wajib ditenteng kapanpun dan dimanapun.

“Senjata api itu ibarat istri oleh anggota Kopassus, kemanapun selalu dibawa bahkan saat buang air besar tetap wajib ditenteng,” terangnya.

Menurutnya, kawasan perbukitan tersebut kerap menjadi  lokasi latihan para anggota TNI-AD termasuk Kopassus. Warga setempat kerap menemukan beberapa selongsong peluru dan beberapa alat perang seperti bom asap.

Sementara Kapolsek Tawangmangu, AKP Riyanto, mewakili Kapolres Karanganyar, AKBP Nazirwan Adji Wibowo, mengakui wilayah perbukitan itu memang kerap menjadi lokasi latihan TNI-AD termasuk Kopassus. Latihan yang dilakukan pada pertengahan Maret itu merupakan rangkaian kegiatan yang dimulai dari Sukoharjo, Wonogiri dan terakhir di lereng Gunung Lawu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya