SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, SOLO – Puasa Ramadan secara otomatis membuat kehidupan seorang muslim berubah. Dari yang biasa bebas makan, kini Anda harus menahan makan dan minum dari terbit sampai tenggelamnya matahari di waktu magrib.

Perubahan pola makan itu jelas mengubah produktivitas dan kondisi tubuh. Rasa lapar dan dahaga seringkali menyebabkan tubuh terasa lemas tak bertenaga. Namun, bukan berarti Anda boleh bermalas-malasan dengan alasan lemas saat berpuasa.

Promosi Digitalisasi Mainkan Peran Penting Mendorong Kemajuan UMKM

Waktu merupakan salah satu nikmat yang diberikan Allah kepada semua hamba-Nya. Itulah sebabnya waktu tidak boleh disia-siakan begitu saja. Sayangnya, masih banyak orang yang membuang waktu begitu saja. Padahal dalam hadis riwayat Bukhari, Nabi Muhammad SWA bersabda, “dua nikmat yang kebanyakan manusia tertipu dengannya adalah kesehatan dan waktu luang.”

Imam Al Harits Al Muhasibi menganjurkan manusia memanfaatkan waktu sebaik-baiknya. “Produktifkanlah waktu. Ketahui apa saja yang hilang dari waktumu, siang dan malamnya,” demikian nasihatnya seperti diterangkan Amien Nurhakim lewat situs Nu.or.id yang dikutip Solopos.com, Jumat (10/5/2019).

Seorang ulama Islam, Syekh Abu Al Wafa bin ‘Uqail Al Hanbali, terkenal sangat cermat memanfaatkan waktu. Dalam kitab RisalahAl Mustarsyidin karya Imam Al Harits Al Muhasibi dijelaskan, Syekh Abu Al Wafa bin ‘Uqail Al Hanbali tidak pernah membiarkan sedetik pun waktunya terbuang percuma.

“Sesungguhnya aku mengharamkan diriku untuk menyia-nyiakan satu waktu dari umurku, hingga apabila lisanku tidak difungsikan untuk diskusi, dan pandanganku untuk menelaah, aku pun menggunakan akalku ketika istirahat sedangkan aku sedang berbaring,” jelas

Maka, tidaklah aku bangkit melainkan sesuatu yang telah aku rencanakan akan muncul dalam pikiran. Dan sesungguhnya aku mendapati diriku lebih rakus terhadap ilmu ketika usiaku 80 tahun dibanding ketika 20 tahun. Aku berusaha mempersempit waktu makanku. Aku hanya memilih kue dan membasahinya dengan air untuk mengisi perut,” jelas Syekh Abu Al Wafa bin ‘Uqail Al Hanbali.

Al-Hafiz Ibnu Rajab mengatakan, Syekh Abu al-Wafa bin ‘Uqail Al Hanbali memiliki sejumlah tulisan dalam berbagai disiplin ilmu. Kira-kira ada 20 kitab yang ditulis olehnya. Di antaranya, Al-Funûn, kita yang berisi nasihat, tafsir, fikih, ushul fikih, tauhid, nahwu, gramatikal bahasa, syair, sejarah, dan lain sebagainya.

Kisah kehidupan Syekh Abu al-Wafa bin ‘Uqail Al Hanbali semestinya menginspirasi setiap muslim untuk lebih menghargai waktu, khususnya di bulan Ramadan. Seperti diketahui, Ramadan merupakan bulan penuh berkah dan ampunan.

Setiap muslim disarankan memperbanyak amal salih dan mengisi waktu luang dengan membaca Alquran, berdoa, serta berzikir di bulan Ramadan. Hal ini jelas lebih bermanfaat ketimbang melamun atau sekadar menghabiskan waktu dengan tidur. Jadi, mulai sekarang jangan jadikan lapar dan lemas sebagai alasan untuk bermalas-

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya