SOLOPOS.COM - Warga di kebayanan III Desa Tambakan, Kecamatan Jogonalan, memasang spanduk minta lahan pengganti lapangan sepak bola di daerah setempat, Rabu (30/12/2020). Lapangan sepak bola di kebayanan III bakal terdampak jalan tol Solo-Jogja. (Solopos.com/Ponco Suseno)

Solopos.com, KLATEN -- Lapangan sepak bola di kebayanan III Desa Tambakan, Kecamatan Jogonalan, Kabupaten Klaten, bakal tergusur karena proyek Tol Solo-Jogja. Warga meminta pemerintah desa mencari lahan pengganti lapangan yang tergusur agar mereka masih bisa bermain sepak bola.

Lapangan sepak bola itu selama ini menjadi fasilitas umum yang sangat disukai warga karena sering digunakan untuk berolahraga. Bagi Muryanto, 48, salah satu tokoh warga Tambakan, lapangan sepak bola itu menjadi aset berharga desa. Lapangan selama ini dimanfaatkan sebagai pusat berlatih sepak bola bagi warga di kebayanan III dan sekitarnya. Mereka juga ikut merawatnya.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Karyawan Mogok Kerja Tuntut THR, Begini Tanggapan Manajemen Pabrik Di Ceper Klaten

"Di kebayanan III Desa Tambakan ini ada lahan yang terdampak tol Solo-Jogja. Di antaranya, ada lapangan sepak bola dan gedung serbaguna. Kami berharap, lahan pengganti untuk lapangan dan gedung serba guna itu tetap berada di kebayanan III. Itu sudah menjadi harga mati. Jangan di kebayanan lainnya," kata Muryanto, kepada wartawan di Tambakan, Kecamatan Jogonalan, Rabu (30/12/2020).

Salah satu klub sepak bola lokal yang memanfaatkan lapangan itu adalah Persatuan Sepak Bola Kiran Tambakan (Persenka). Selain itu ada pula siswa Sekolah Sepak Bola (SSB) Bima Persenka yang juga berlatih di lapangan tersebut.Sering juga para pelajar di SMPN 2 Jogonalan menggunakan lapangan sepak bola itu jadi tempat olahraga.

"Kami telah merawat dan mengelola lapangan itu secara mandiri dan mem bangun fondasi mengelilingi lapangan. Kami tak menolak pembangunan jalan tol Solo-Jogja. Hanya berharap lokasi pengganti lapangan sepak bola dan gedung serbaguna tetap di wilayah kami [di kebayanan III]. Itu saja permintaan kami," katanya.

Malam Pergantian Tahun, Jam Operasional Wisata, Kuliner, Hingga PKL di Klaten Dibatasi

Kirim Aspirasi

Muryanto mengaku sudah berkirim surat ke Pemdes Tambakan terkait aspirasi dari warga di kebayanan Warga III. "Permintaan agar lapangan sepak bola dan gedung serba guna tetap di kebayanan III ini merupakan aspirasi warga [di kebayanan III]. Di daerah kami juga sudah ada lokasi penggantinya. Kami berharap pemdes segera menetapkan lokasi pengganti lapangan sepak bola di lahan kas desa di selatan Dukuh Mandungan [di kebayanan III]," katanya.

Sementara itu, Kepala Desa (Kades) Tambakan, Eko Andriyanto, sudah mendengar aspirasi dari warga di kebayanan III. Ia akan membawa persoalan itu ke musyawarah desa khusus (musdesus).

"Hari ini, kami membahas Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKPDesa). Terkait aspirasi warga di kebayanan III itu akan kami bahas di Musdesus. Kami sudah menampung aspirasinya. Tapi, kami tak bisa memutuskan sendiri. Hal itu harus diputuskan melalui musyawarah," katanya.

5 Pekan Berjalan, Klaten Masih Zona Merah Covid-19

Eko menjelaskan total lahan terdampak tol di desanya luasnya sekitar lima hektare. "Di antara lima hektare lahan yang terdampak jalan tol Solo-Jogja itu termasuk lahan kas desa," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya