SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><strong>Solopos.com, SOLO</strong>–Pemerintah Kota (Pemkot) Solo menemukan sejumlah lapak pedagang kaki lima <a title="Ternyata, 40% PKL Jurug-Pedaringan Orang Luar Solo" href="http://soloraya.solopos.com/read/20180403/489/907763/ternyata-40-pkl-jurug-pedaringan-orang-luar-solo">(PKL) di Jalan K.H. Masykur Jebres</a> tak beridentitas. Selain itu lapak PKL tersebut juga dijadikan tempat tinggal.</p><p>Verifikasi ulang data PKL kini tengah dikebut Pemkot terkait rencana penataan kawasan tersebut. Sesuai rencana, Pemkot akan mengerjakan proyek pembangunan drainase dan pedestrian.</p><p>&ldquo;Kita verifikasi ulang PKL Jl. K.H. Maskur. Ada 145 PKL di sana,&rdquo; kata Kepala Bidang (Kabid) PKL Dinas Perdagangan (Disdag) Solo, Didik Anggono ketika dijumpai wartawan di Balai Kota, Kamis (19/4/2018).</p><p>Sebelumnya, <a title="Solo Magnet PKL, Bertambah 200 Pedagang Per Tahun" href="http://soloraya.solopos.com/read/20180404/489/907908/solo-magnet-pkl-bertambah-200-pedagang-per-tahun">pendataan PKL</a> yang berada di sisi Barat Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) telah dilakukan Pemkot, baik ukuran kios maupun jenis usahanya. Namun, verifikasi ulang PKL tetap dilakukan Pemkot sebagai upaya akurasi data. Verifikasi dilakukan dengan mengklarifikasi data dengan pengecekan langsung di lokasi. Dari klrafikasi ternyata masih ditemukan data tidak benar, seperti nama dan ukuran lapak.</p><p>Selain itu menemukan lapak tak beridentitas, serta dijadikan tempat tinggal. &ldquo;Verifikasi data ini nanti kami kunci. Jadi sudah tidak bisa berubah lagi,&rdquo; katanya.</p><p>Sesuai rencana nantinya lokasi itu akan dikembalikan lagi fungsinya untuk bahu jalan, trotoar, drainase, dan ruang terbuka hijau. Disinggung rencana relokasi PKL, Didik enggan berkomentar lebih banyak. Menurutnya, pihaknya perlu memastikan data yang diperoleh itu sesuai dengan fakta di lokasi. Dirinya optimis <a title="Tolak Libur, PKL Sunday Market Manahan Solo Siap Digeser" href="http://soloraya.solopos.com/read/20180416/489/910751/tolak-libur-pkl-sunday-market-manahan-solo-siap-digeser">penataan PKL</a> dapat selesai pada tahun ini.</p><p>"Saat ini kita menentukan luasannya. Akan kita lanjutkan dengan pertemuan selanjutnya, seperti membahas kapan dilaksanakan penertiban," tandasnya.</p><p>Pemkot menyiapkan ongkos bongkar dan angkut bagi ratusan PKL yang berada di sepanjang Jalan KH Maskur- Jalan Ki Hajar Dewantara. Untuk bangunan permanen akan mendapat biaya bongkar Rp 65.000/meter persegi, sedangkan lapak semi permanen mendapat Rp 50.000/meter persegi.</p><p>Kabid Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Solo, Agus Sis Wuryanto mengatakan sosialisasi rencana menata kawasan barat TSTJ, termasuk perbaikan drainase telah dilakukan Pemkot. Sebelumnya, Pemkot juga mendata jumlah hunian yang berdiri menempel tembok barat TSTJ hingga Rumah Sakit Jiwa Daerah (RSJD) Solo.</p><p>&ldquo;Seluruh bangunan akan dibongkar. Kemudian dilakukan pengerjaan penataan kawasan salah satunya pembangunan drainase setempat,&rdquo; katanya.</p><p>Pembangunan drainase dikerjakan Pemkot untuk mengatasi persoalan genangan air yang kerap terjadi di kawasan tersebut, terutama di dekat bekas tempat pembuangan sampah (TPS) Jurug.</p>

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya