SOLOPOS.COM - Pedagang oprokan yang biasa membuka lapak pada sore hari menerapkan physical distancing di kompleks Pasar Bunder Sragen, Sabtu (9/5/2020). (Solopos. Moh. Khodiq Duhri)

Solopos.com, SRAGEN – Sekitar 495 pedagang sore dan pedagang malam di kompleks Pasar Bunder Sragen mulai menerapkan physical distancing demi mencegah potensi persebaran virus corona di lingkungan pasar.

Berdasarkan pantauan Solopos.com di lokasi, Sabtu (9/5/2020), sekitar 130 pedagang oprokan yang biasa berjualan pada sore hingga malam hari sudah menempati lapak berjarak 1 meter.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Lapak pedagang tidak boleh keluar dari garis putih yang dibuat di permukaan paving block. Setiap lapak pedagang oprokan berukuran 1,5 meter x 2 meter.

Perenggangan posisi lapak menjadi pengalaman baru bagi pedagang di Pasar Bunder Sragen. Namun, mereka menerima hal tersebut demi kebaikan bersama.

“Saya sudah 20 tahun jualan di sini. Baru kali ini jarak antarlapak pedagang dibuat lebih renggang. Tapi tidak apa-apa karena ini demi kebaikan kita bersama,” ujar Sayem, 57, pedagang kerupuk asal Desa Saradan saat ditemui di lokasi.

Update Data Corona Indonesia 9 Mei 2020: Kasus Positif Tambah 533, Tembus 13.645

Penerapan Pembatasan Fisik

Sekitar 130 pedagang oprokan itu sudah menjaga jarak fisik alias physical distancing sejak Jumat (8/5/2020) sore. Pedagang oprokan sore ini biasa membuka lapak mulai pukul 15.00 WIB hingga 21.00 WIB.

Sementara 365 pedagang malam baru menerapkan physical distancing pada Sabtu malam. Sebab jumlah mereka lebih banyak daripada pedagang sore.

Pembatasan jarak alias physical Distancing bagi pedagang malam Pasar Bunder Sragen diterapkan di Jl. Ahmad Yani dan Jl. RA Kartini. Guna memperlancar penerapan physical distancing, Jl. Ahmad Yani ditutup total mulai pukul 22.00 WIB hingga 06.00 WIB. Sementara arus lalu lintas di Jl. RA Kartini menggunakan sistem satu arah.

Omzet Turun, Pedagang Takjil di UMS Solo Rata-Rata Kantongi Rp100.000/Hari

“Jl. RA Kartini hanya dibuka untuk kendaraan dari arah timur. Arus lalu lintas dari timur dialihkan masuk ke kompleks PG Mojo lalu keluar menuju Jl. Ahmad Yani,” jelas Lurah Pasar Bunder, Sugino, saat ditemui wartawan di lokasi.

Selain menerapkan physical distancing, pedagang dan pembeli juga diwajibkan mengenakan masker selama berada di kompleks Pasar Bunder Sragen. Pengelola tidak segan menegur pedagang atau pembeli yang kedapatan tidak memakai masker.

"Kami tidak bosan mengingatkan kepada pedagang dan pembeli. Kalau ada pembeli yang tidak memakai masker, saya minta pedagang mengingatkan. Kalau perlu jangan dilayani pembeli itu,” papar Sugino.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya