SOLOPOS.COM - Petugas Satpol PP Klaten mengangkut kursi serta tenda salah satu warung di Alun-alun Klaten, Minggu (7/2/2021) malam. (Solopos.com/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN  -- Sejumlah lapak warung angkringan di kawasan Alun-alun Klaten terpaksa dibongkar petugas Satpol PP, Minggu (7/2/2021) malam. Lapak-lapak warung-warung itu dibiarkan terbuka melewati batas jam operasional tempat usaha kuliner sementara pemiliknya pergi.

Pembongkaran dilakukan di sela kegiatan operasi penegakan aturan sebagai tindak lanjut gerakan Jateng di Rumah Saja yang dikolaborasikan dengan gerakan Wiwit Jam Sanga Bengi Wes Ora Lunga, Sabtu-Minggu (6-7/2/2021). Bupati Klaten, Sri Mulyani, turun langsung memimpin operasi tersebut. Ia didampingi Kapolres Klaten, AKBP Edy Suranta Sitepu; Dandim Klaten, Letkol (inf) Joni Eko Prasetyo; Kajari Klaten, Edi Utama; dan Ketua DPRD, Hamenang Wajar Ismoyo.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Operasi yang dimulai sekitar pukul 21.00 WIB itu menyisir sejumlah jalan protokol dan dipusatkan di kawasan alun-alun. Saat tim tiba, pusat keramaian Kabupaten Bersinar itu sudah sepi serta menyisakan sejumlah sampah yang berserakan. Beberapa pedagang masih sibuk membongkar lapak mereka. Sementara, sejumlah gerobak kosong dengan posisi tenda masih terbuka.

Petugas Satpol PP Klaten mengangkut kursi serta tenda salah satu warung di Alun-alun Klaten, Minggu (7/2/2021) malam. (Solopos.com/Taufiq Sidik Prakoso)

Baca juga: Begini Aturan Baru Soal PPKM Mikro yang Berlaku Mulai 9 Februari

Petugas Satpol PP lantas membongkar beberapa tenda gerobak itu. Setidaknya, ada lima tenda yang digulung petugas Satpol PP. Sementara, satu atap gerobak beserta kursi diangkut petugas ke mobil patroli. "Hla kan pukul 21.00 WIB mereka harus pulang. Kalau [tenda tidak dilipat], gerobak tidak didorong dibawa pulang masing-masing pemilik, begitu nanti petugas patroli pergi, khawatirnya digelar lagi. Terpaksa kami bongkar biar pemiliknya nanti ambil di Satpol PP. Butuh keseriusan semua, kata Mulyani kepada wartawan," Minggu malam.

Warga Diklaim Patuh

Mulyani mengatakan secara umum warga terutama para pelaku usaha toko, pedagang kaki lima, serta usaha kuliner mematuhi ketentuan jam operasional selama PPKM. Begitu pula saat gerakan Jateng di Rumah Saja. "Saya melihat kondisi Klaten malam ini seperti kota setengah mati saja. Sangat memprihatinkan. Semoga kita segera pulih dari [pandemi] Covid-19 dan kembali seperti sedia kala. Memang sangat mengerikan. Mudah-mudahan gerakan dua hari di rumah saja bisa menurunkan kasus Covid-19 di Klaten," kata dia.

Pelaksana tugas (Plt) Kepala Satpol PP Klaten, Rabiman, mengaku sudah memeringatkan pedagang untuk menaati aturan PPKM. Terutama soal jam operasional.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya