SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Menjelang dimulainya Piala Dunia, Jumat (11/6), Les Bleus, julukan Timnas Prancis, masih disibukkan memilih formasi dari dua alternatif yang dimiliki oleh sang pelatih, Raymond Domenech. Pada tiga laga persahabatan terakhir, Domenech menerapkan formasi ofensif 4-3-3.

Pola itu menggantikan formasi yang sebelumnya lama digunakan, yakni 4-5-1 yang kadang dimodifikasi menjadi 4-2-3-1. Formasi 4-3-3 diterapkan untuk memaksimalkan pemain bernaluri menyerang macam Jeremy Toulalan, Nicolas Anelka, Franck Ribery, Sidney Gouvou dan Thierry Henry.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Namun, dari tiga laga pemanasan yang dilakukan, Les Bleus meraih hasil tidak mantap, sekali menang atas Kosta Rika (2-1), seri dengan Tunisia (1-1), kemudian secara menyakitkan kalah dari China (0-1) .

“Sistem 4-3-3 memberikan solusi yang menarik untuk barisan depan, namun tak memberikan jaminan banyak kepada pertahanan,” ujar Domenech seperti dilansir Reuters, Rabu (9/6) kemarin.

Dengan pola 4-3-3, sedikitnya pemain di lini tengah Tim Ayam Jantan bisa menjadi celah bagi lawan untuk menembus pertahanan. Sementara jika menggunakan 4-5-1, berarti menumpuk pemain di tengah, pertahanan akan lebih ketat.

Pro dan kontra soal penggunaan 4-3-3 pun berdatangan. “Lanjutkan saja, formasi itu bagus. Memang untuk pertahanan mereka harus mulai dari awal, dan saya menilai itu akan menjadi awal yang berat,” sorot mantan pelatih Guy Roux.

“Sulit untuk melakukan perombakan, mengganti sistem seperti itu, dalam satu bulan. Jelas ada masalah besar di pertahanan,” seru pemain yang ikut sukses mengantarkan Les Bleus menjuarai Piala Dunia 1998, Christian Karembeu, seperti ditulis L’Equipe, Rabu.

Bagaimana para pemain? “Kami mengalami masalah saat bola lawan diarahkan ke kanan, juga ketika harus menahan bola lebih lama. Saya tidak seperti Franck Ribery, Florent Malouda berbeda dengan Yoann Gourcuff,” cetus winger Sydney Gouvou seperti dikutip The Canadian Press.

“Dengan formasi itu, penyerangan kami condong ke kiri. Tapi kami juga harus memainkan bola lewat kanan. Jadi masalahnya, bagaimana kami melakukan itu,” ujar Gouvou. Prancis akan melakoni pertandingan pertama versus Uruguay, Jumat.

Sang pelatih, Domenech, dengan tegas menyatakan tidak ada ampun bagi para pemain yang melakukan kesalahan selama berlangsung Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan. Alasan dia, para pemain telah mendapat cukup kesenangan selama masa persiapan.

Skuat Prancis melakukan latihan di kawasan Knysna dan menempati markas yang mewah di Afsel, yakni di Hotel Indian Ocean. Domenech meminta Patrice Evra dkk memberikan rasa tanggung jawab saat bermain.

Timnas Prancis akhir-akhir ini memang sering mendapat kritik, di antaranya dari Menteri Olahraga Prancis, Rama Yade, terkait kam pemain yang mewah, padahal kondisi perekonomian negara sedang krisis. Namun Domench tidak memberikan reaksi apapun atas komentar dari Yade.

JIBI/SOLOPOS/m89/dtc

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya