SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta [SPFM], Langkah PT Jamsostek (Persero), menanggung pengobatan penyakit berbiaya mahal terganjal. Badan usaha milik negara yang mengelola sedikitnya 105 triliun rupiah dana pekerja, ingin menambah manfaat dengan menanggung biaya seperti cuci darah, jantung, dan kanker dalam program jaminan pemeliharaan kesehatan. Direktur Utama Jamsostek Hotbonar Sinaga Minggu (18/9) mengatakan, langkah itu terganjal persetujuan atas usulan revisi Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 1993 (tentang Penyelenggaraan Program Jamsostek) untuk menaikkan plafon upah acuan penghitungan iuran jaminan pemeliharaan kesehatan.

Menurut Direktur Operasional dan Pelayanan Jamsostek Ahmad Ansyori, daya beli program JPK relatif rendah karena regulasi pemerintah tentang perubahan plafon gaji acuan penghitungan iuran jaminan pemeliharaan kesehatan. Saat ini Jamsostek memiliki sedikitnya 28 juta pekerja sebagai peserta dengan sekurangnya 9 juta di antaranya aktif membayar iuran. [kcm/dtp]

Promosi Tragedi Simon dan Asa Shin Tae-yong di Piala Asia 2023

Ekspedisi Mudik 2024
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya