SOLOPOS.COM - Serabi Kalibeluk Khas Kabupaten Batang (Instagram/@thesidji)

Solopos.com, BATANG — Kalibeluk adalah nama sebuah desa di Kecamatan Warungasem, Kabupaten Batang, Jawa Tengah. Desa di Batang ini dikenal dengan kuliner yang khas, yaitu Serabi Kalibeluk. Berbeda dengan serabi Solo dan serabi pada umumnya, Serabi Kalibeluk berukuran lebih besar seukuran mangkuk dan memiliki cita rasa yang khas.

Berdasarkan pantauan Solopos.com di sebuah kanal Youtube, Kamis (24/3/2022), bahan dasar pembuatan Serabi Kalibeluk adalah beras dan kelapa  yang ditumbuk bersamaan dengan alat penumbuk otomatis hingga halus. Setelah halus, adonan serabi kemudian dicampur dengan air dan dituangkan di mangkuk yang terbuat dari tanah liat dan diletakan di atas kompor.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Setelah adonan matang, mangkuk tersebut kemudian dibalik agar memberikan sensasi rasa bakaran yang khas dari serabi tersebut. Selain proses penumbukan yang menggunakan alat, proses pengolahan Serabi Kalibeluk kuliner khas Batang ini secara keseluruhan masih dilakukan secara tradisional. Salah satu metode tradisionalnya adalah penggunakan tungku dari kayu bakar untuk menjaga cita rasa yang khas.

Baca juga: Misteri Air Sakti Kedung Pengilon Kendal, Obat Mujarab?

Disuguhkan Saat Hajatan

Awalnya, proses penumbukan beras dan kelapa dilakukan secara manual menggunakan tenaga manusia. Namun proses ini dinilai kurang efektif pada produktivitas serabi hingga akhirnya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Batang memberikan bantuan berupa alat penumpukan yang dirancang untuk meningkatkan produktivitas Serabi Kalibeluk namun tidak menghilangkan cita rasa khasnya.

Bantuan dari Pemkab Batang ini diberikan karena Serabi Kalibeluk adalah makanan yang digemari masyarakat. Selain itu, Pemkab juga berharap bahwa Serabi Kalibeluk ini bisa dinikmati tidak hanya masyarakat Kabupaten Batang saja tapi juga masyarakat di luar Kabupaten Batang.

Makanan ini biasanya disajikan saat akan menyambut tamu atau dalam acara tradisi, seperti seserahan saat prosesi lamaran, syukuran dan acara tradisi lainnya. Karena berbahan dasar kelapa, cita rasa yang dimiliki Serabi Kalibeluk ini tentunya adalah cita rasa gurih.

Baca juga: Asal Usul Pulau Tiban Kendal, Awalnya Cuma Gundukan pasir

Selain itu itu karena proses pengolahannya juga dibakar dengan membalikan mangkuk yang berisi adonan matang serabi, cita rasa khas bakaran juga terasa kuat dari serabi ini. Hal inilah yang membedakan Serabi Kalibeluk Batang dengan serabi khas Solo dan serabi pada umumnya. Rasa Serabi Kalibeluk ini akan makin lengkap dengan adanya saus gula merah yang memberikan rasa manis legit.

Seperti makanan berbahan dasar kelapa lainnya, ketahanan Serabi Kalibeluk hanya sampai 24 jam saja. Sehingga jika akan membeli serabi ini sebagai oleh-oleh, pastikan waktu membelinya saat akan berangkat dalam perjalanan agar kesegaran dari makanan ini tetap terjaga.

Baca juga: Batang Dulu Disebut Tempat Jin Buang Anak, Kini Jadi Kawasan Industri

Tidak seperti Serabi Solo yang sudah hadir dengan inovasi, seperti adanya topping coklat dan variasi topping  lainnya, Serabi Kalibeluk masih hadir dalam versi lama. Hal ini dilakukan sebagai bentuk mempertahankan cita rasa dan keontentikannya.

Serabi ini biasanya dijual dengan harga Rp13.000 per tangkepnya dan makanan ini bisa dengan mudah ditemukan di Desa Kalibeluk dan salah satunya adalah Serabi Ibu Surini yang sudah legendaris memproduksi kudapan khas Kabupaten Batang tersebut

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya