SOLOPOS.COM - Anjar Any (Dok/Solopos)

Anjar Any (Dok/Solopos)

Anjar Any (Dok/Solopos)

“Yen ing tawang ono lintang cah ayu
Aku ngenteni tekamu
Marang mego ing angkasa nimas
Sun takokke pawartamu…”

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Penggalan lagu Yen Ing Tawang Ana Lintang yang dipopulerkan Waldjinah ini menjadi salah satu karya warisan peningalan pencipta lagu Andjar Any. Langgam Jawa legendaris ini hingga kini masih menjadi lagu wajib yang di panggung musik keroncong.

Meskipun telah berpulang pada 13 November 2008 lalu, nama besar lelaki bernama asli Anjar Mudjiono ini masih lekat dalam ingatan. Sejumlah lagu legendaris karya Anjar seperti Jangkrik Genggong, Nyidam Sari, Nonong, hingga Taman Jurug terus eksis di pentas musik Tanah Air lewat beragam eksperimentasi aransemen musik.

Untuk mengenang lima tahun kepergian Andjar Any sekaligus memperingati 50 tahun lagu Yen Ing Tawang Ana Lintang yang kali pertama diputar di RRI pada Oktober 1963 silam, Komunitas Pecinta Keroncong Solo bersama keluarga besar Andjar Any, mengadakan konser mengenang Andjar Any yang digelar di Joglo Sriwedari, Minggu (20/10/2013) malam.

Koordinator penyelenggara kegiatan, Wartono, mengutarakan Andjar Any layak dikenang dalam sebuah konser karena selama 30 tahun berkarya di bidang musik, dirinya cukup produktif membuat lagu keroncong dan campursari yang monumental.

“Beliau cukup produktif berkarya. Ada sekitar 1050 lagu yang diakui Muri. Namun di luar itu, total saya mencatat ada 2.000-an karya yang diciptakannya. Lagu garapannya hingga kini masih dinyanyikan penyanyi keroncong mulai dari Waldjinah sampai penyanyi generasi muda,” ujarnya ketika ditemui wartawan di Kantor Sekretariat Hamkri Solo, Kamis (17/10/2013) siang.

Wartono mengatakan sejumlah penyanyi bakal membawakan 15 lagu-20 lagu garapan Andjar Any.
“Pentas ini akan menggandeng sejumlah penyanyi seperti Nini Satria, Wulan, In Indriyani, Yanti, dan Cahwati. Pengiringnya dari Orkes Keroncong pimpinan Andjar Any, Hajaringrat. Nanti anak-anak beliau akan menceritakan sejarah penciptaan lagu Andjar Any,” bebernya.

Konser yang dikemas dalam bentuk lesehan ini, lanjut Wartono, bakal mengundang Wadjinah dan 200 tamu undangan lain.

“Konser ini juga terbuka dan gratis bagi masyarakat umum yang ingin mengenang Andjar Any,” katanya.

Selain mempopulerkan nama Waljdinah lewat lagu Jangkrik Genggong dan Yen Ing Tawang Ana Lintang, lagu garapan Andjar Any juga dibawakan Gesang dan Ki Narto Sabdo. Lelaki kelahiran Ponorogo 1936 silam ini juga dikenal melalui sepak terjangnya sebagai jurnalis, pegiat sastra jawa modern, penulis buku, dan pegiat kesenian Reog.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya