SOLOPOS.COM - Pria India menyembah Covid-19. (istimewa)

Solopos.com, NEW DELHI — Penurunan mendadak kasus virus corona di India membingungkan para ahli penyakit. Namun, kondisi landainya kasus Covid-19 di India ini sekaligus membuka peluang investasi bagi negara tersebut, termasuk membuat Tesla Inc. semakin yakin melangkah.

Para ahli mengakui penurunan tajam kasus Covid-19 di India memang membingungkan. Namun, pakar epidemiologi menilai protokol kesehatan yang ketat menjadi cara yang efektif untuk menurunkan angka infeksi virus corona di India.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Belakangan hari ini, diketahui juga bahwa Tesla lebih memilih India untuk berinvestasi dibandingkan dengan Indonesia. Padahal Tesla dikabarkan sempat mendekati Indonesia untuk memproduksi mobil listrik, tetapi Tesla kini bersepakat untuk berinvestasi di India.

Baca Juga: Ini Ramalan Cinta 12 Zodiak di Bulannya Aquarius

"Penurunan jumlah kasus baru virus corona di India cukup membingungkan peneliti dan bisa saja sulitnya untuk menjangkau pedesaan menjadi faktor penyebabnya," seperti Jaringan Informasi Bisnis Indonesia (JIBI) dikutip dari Businness Insider, Kamis (18/2/2021).

Pada awal pandemi, hanya sedikit negara yang lebih siap untuk wabah virus corona, begitu juga dengan  India. India adalah negara terpadat kedua di dunia. Negara ini juga menjadi salah satu daerah yang terpadat, dengan sekitar 1.200 orang per mil persegi.

Kasus virus corona jenis baru pemicu Covid-19 di India telah meningkat dari April hingga September 2020. Pemularan itu mencapai puncak hampir 100.000 kasus harian pada 16 September 2020.

Baca Juga: Sadis! Pria di Ogan Ilir Bacok 3 Orang di Jalanan...

Kemudian, sesuatu yang tidak terduga terjadi, yakni kasus harian Covid-19 di India anjlok dari pertengahan September hingga Januari, dengan rata-rata kasus mingguan turun sekitar sepertiga setiap bulan sehingga mengusik Tesla. Kini India juga melaporkan jumlah kasus virus corona baru kurang dari 13.000 kasus harian—atau sekitar sembilan kasus harian per satu juta orang, di antara tingkat per kapita terendah di dunia.

Angka Kematian Berkurang

Dokter Mayo Clinic India, Vincent Rajkumar mengungkapkan bahwa India memiliki 1,3 miliar orang atau empat kali lipat dari AS. Dia mengungkapkan bahwa angka kematian juga berkurang.

"Apa yang terjadi sungguh menakjubkan dan membutuhkan studi imunologi yang mendalam, kalau saya menyesuaikan dengan populasi, perbedaannya bahkan lebih mencolok," tulisnya melalui Twitter.

Baca Juga: Akhirnya, Dayana Jadi Trending Topic Twitter Juga

Dia mengungkapkan ada tiga faktor yang mungkin menurunkan tingkat kematian di India yakni usia muda atau jumlah orang muda yang terinfeksi cukup banyak, penderita obesitas yang rendah dan kekebalan reaktif silang dari virus corona sebelumnya dan infeksi lainnya.

Sementara itu, sumber internal Tesla menyatakan perusahaan milik Elon Musk ini sedang menuntaskan due diligence untuk membangun perkantoran di kawasan tersebut dan berencana membangun fasilitas penelitian dan pengembangan.

Pemilihan Bengaluru di India itu tidak terlepas dari kawasan ini yang dikenal sebagai sumber talenta manufaktur dan kendaraan listrik. Sebelumnya, Musk mengindikasikan bahwa perusahaannya akan memasuki pasar India dalam cuitan di akun Twitter-nya pada 23 Januari 2021.

KLIK dan LIKE untuk lebih banyak berita Solopos

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya