SOLOPOS.COM - Merawat PJU (JIBI/Solopos/Dok)

Harianjogja.com, JOGJA- Dinas Permukiman dan Prasarana Wilayah Kota Jogja terus mengupayakan penggantian lampu penerangan jalan umum dari jenis sodium ke jenis “light emitting diode” (LED) sebagai salah satu langkah konservasi energi.

“Lampu LED mampu bertahan lebih lama dibanding lampu sodium. Daya yang dibutuhkan pun lebih kecil sehingga upaya konservasi energi bisa dilakukan,” kata Kepala Seksi Penerangan Jalan Umum (PJU) Dinas Permukiman dan Prasarana Wilayah (Kimpraswil) Kota Jogja, Suko Darmanto, Minggu (14/9/2014).

Promosi Moncernya Industri Gaming, Indonesia Juara Asia dan Libas Kejuaraan Dunia

Saat ini, jumlah titik penerangan jalan umum di Kota Jogja tercatat sebanyak 20.555 titik yang tersebar di seluruh ruas jalan dengan daya yang berbeda-beda sesuai kebutuhan.

Namun demikian, sebagian besar lampu yang digunakan masih berasal dari jenis sodium yang membutuhkan daya yang besar, sedangkan lampu dari jenis LED baru dipasang di sekitar Jalan Malioboro sisi utara atau di sekitar Hotel Inna Garuda.

“Kami akan tambah titik lampu LED di Jalan Menteri Supeno dalam waktu dekat,” katanya.

Lampu LED, lanjut Suko memiliki berbagai kelebihan dibanding lampu sodium, di antaranya mampu bertahan hingga 50.000 jam sedangkan lampu sodium memiliki “life time” selama 16.000 jam.

Lampu sodium yang kini dipasang memiliki daya yang bervariasi yaitu antara 150 watt hingga 250 watt yang dipasang di jalan raya dan protokol, sedangkan di PJU kampung memiliki daya 70 watt dan 20 watt untuk PJU lingkungan.

“Daya yang dibutuhkan lampu LED 50 persen lebih kecil dibanding sodium, namun sudah sama terang. Emisi karbondioksida yang dihasilkan pun lebih sedikit,” katanya.

Namun demikian, investasi yang harus dialokasikan untuk penggantian lampu sodium ke LED, lanjut Suko cukup besar meskipun tidak sebesar beberapa tahun lalu.

“Sudah banyak produsen lampu LED sehingga harga cenderung bersaing. Sebelum memilih satu merk lampu tertentu, kami akan pelajari hingga detail bagaimana kualitas lampu itu,” katanya.

Ia mengatakan, upaya efisiensi energi sudah dilakukan Dinas Kimpraswil dengan memasang meteran dan “timer” di tiang lampu PJU sehingga lampu otomatis menyala dan mati pada waktu yang sudah ditentukan.

Kimpraswil pun memperoleh surplus pendapatan dari PJU yang dipasang sejak 2001 dan pada 2013, surplus pendapatan mencapai Rp22 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya