SOLOPOS.COM - Jl. Raya Sukowati ditutup dari arah timur (Jawa Timur) dengan menggunakan barikade, terpatnya di simpang tiga Terminal Lama Sragen, Sabtu (3/7/2021). (Solopos.com/Tri Rahayu)

Solopos.con, SRAGEN — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sragen mengambil kebijakan mematikan lampu jalanan dan fasilitas umum dalam Kota Sragen mulai pukul 20.00 WIB-22.00 WIB tiap malam.

Hal itu untuk mengurangi mobilitas penduduk dan mengoptimalkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat. Dengan begitu diharapkan persebaran Covid-19 bisa ditekan.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Pada Senin (12/7/2021), para pimpinan daerah melakukn video conference dengan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di Ruang Command Center Sekretariat Daerah (Setda) Sragen.

Baca Juga: Pesilat Konvoi Saat PPKM Darurat, Polres Sragen: Calon Tersangka Lebih Dari 10 Orang

Dalam kesempatan itu, Gubernur membahas masih tingginya kasus Covid-19 saat ini. Sejumlah sampel spesimen yang dikirim ke Laboratorium UGM dari beberapa wilayah Jateng menunjukkan adanya varian delta atau B.1.617.2 yang lebih cepat menular.

Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati saat ditemui wartawan seusai vidcon menyampaikan penambahan kasus baru di Sragen terus meningkat. Angka positivity rate mencapai 50% atau lebih tinggi dari angka Jawa Tengah yang 45,52%.

Dari dari Kementerian Kesehatan, wilayah Jawa Tengah berada pada level tertinggi dalam transmisi komunitasnya, yakni level 4.

Baca Juga: TPS Bagan Ditutup Paksa Warga, DLH Sragen Tawarkan 3 Solusi Ini

Varian Delta

“Kami pernah mengirimkan sampel ke UGM tetapi sampai sekarang belum keluar hasilnya. Tadi Pak Gubernur menyampaikan sampel dari beberapa daerah menunjukkan varian delta yang infeksius,” jelasnya.

Berangkat dari penjelasan Gubernur, Sragen menggunakan asumsi itu, yakni bahwa varian delta juga sudah masuk Sragen. Karena banyak klaster keluarga dan kasus kematian juga tinggi.

Dengan situasi tersebut, Bupati menyampaikan Pemkab Sragen mengambil kebijakan memadamkan lampu jalanan sepanjang Jl Raya Sukowati wilayah kota Sragen. Juga lampu pada fasilitas umum seperti Alun-alun dan Taman Krido Anggo pada pukul 20.00 WIB-22.00 WIB.

Baca Juga: Penjual Jamu Sragen Meninggal di Toko, Ternyata Positif Covid-19

Ia menyampaikan kebijakan itu bertujuan mengurangi mobilitas masyarakat dan mencegah persebaran Covid-19. Waktu dua jam itu, menurutnya, cukup untuk optimalisasi PPKM darurat.

Dua jam itu merupakan jam-jam ramai di Sragen yang terpantau melalui Google Activity, Google Maps, dan Facebook Mobility. Selain itu, Bupati mengatakan penyekatan lalu lintas di perbatasan juga dilakukan Polri.

Kebijakan pemadaman lampu jalanan kota itu dituangkan dalam Surat Edaran (SE) Sekretaris Daerah (Sekda) Sragen Nomor 300/515/037/2021 yang ditandatangani Sekda Tatag Prabawanto.

Baca Juga: Curhatan Sukarelawan Pemakaman Jenazah Pasien Covid-19 Sragen: Pinjam Cangkul Saja Tak Dikasih!

Zona Merah

Tatag menjelaskan kebijakan itu mulai berlaku Senin (12/7/2021). “Pemadaman itu karena selama PPKM darurat masih banyak aktivitas warga yang berpotensi kerumunan sehingga rawan menimbulkan penularan Covid-19,” ujar Tatag.

Kapolres Sragen AKBP Yuswanto Ardi menyampaikan mobilitas warga selama PPKM darurat masih kategori zona merah karena penurunan mobilitas hanya 10%-30%.

Menurutnya, dengan kebijakan pemadaman lampu jalan di Sragen itu sebagai upaya supaya mobilitas turun di atas 30% dan Sragen masuk zona kuning.

Baca Juga: Terungkap! Ini Perguruan Silat yang Lakukan Konvoi saat PPKM Darurat di Sragen

“Dari evaluasi di Jawa Tengah, hanya Kota Semarang yang mobilitasnya zona kuning dan ada enam kabupaten/kota yang masuk zona hitam karena penurunan mobilitasnya kurang dari 10%,” katanya.

Kapolres menambahkan selama dua jam lampu jalanan dimatikan, Polres sudah antisipasi adanya kecelakaan atau tindak kriminalitas. Akan ada patroli terbuka dengan melibatkan Kodim dan Satpol PP.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya