SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, SOLO — Pengerjaan renovasi Stadion Manahan Solo terus dikebut agar bisa rampung sesuai target September 2019. Memasuki pekan ke-22, proyek dengan kucuran dana Rp301 miliar itu progresnya mencapai 28,37% atau melampaui target rencana 18,96%.

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Pelaksanaan Bangunan Strategis Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Kusworo Darpito, mengatakan terdapat deviasi positif pada pembangunan Stadion Manahan sebesar 9,40%.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

“Rencana sekitar 18,96%, tapi pekan ini sudah sampai 28,37%,” kata dia saat dihubungi Solopos.com melalui layanan perpesanan WhatsApp, Selasa (22/1/2019).

Proyek itu dikerjakan lewat skema Kerja Sama Operasional (KSO) antara PT Adhi Karya (Persero) Tbk. dan PT Penta Rekayasa untuk kontrak tahun jamak 407 hari.

Direktur Bina Penataan Bangunan Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR, Iwan Suprijanto, mengatakan saat ini pengerjaan bangunan setelah pembongkaran masih menyasar struktur.

Rencana mengubah tribune stadion yang semula terbuka menjadi tertutup membutuhkan struktur penopang rangka atap baru.

“Tribune tertutup merupakan salah satu standar Federasi Sepak Bola Internasional [FIFA]. [Renovasi] Ini juga menjadi salah satu investasi untuk olahraga nasional sesuai instruksi Presiden Joko Widodo [Jokowi],” kata dia, Senin (21/1/2019).

Setelah struktur atap selesai, pembangunan bakal menyasar drainase di bawah stadion, kemudian penggantian rumput yang juga sesuai standar FIFA. Pembenahan drainase menjadi solusi genangan yang muncul tidak hanya di area stadion, tapi juga di sekitar Manahan.

Pembangunan lalu dilanjutkan dengan perbaikan kualitas tempat duduk dan pencahayaan. Iwan memaparkan tempat duduk yang semula bangku bakal diganti menjadi single seat atau kursi tunggal sehingga mengurangi kapasitasnya dari 25.000 orang menjadi 20.000 orang.

Pengurangan kapasitas itu, sambung dia, tidak apple to apple karena bangku yang semula tidak standar dan sempit, diubah menjadi lebih nyaman.

“Sama seperti Gelora Bung Karno [GBK] yang dulu kapasitasnya 110.000 orang saat diresmikan kali pertama, lalu berkurang jadi 88.000-an orang. Kami berharap Stadion Manahan menjadi Mini GBK,” ucapnya.

Lebih jauh dia mejelaskan revitalisasi tersebut merupakan satu dari sejumlah integrasi proyek Kompleks Manahan yang dilakukan Kementerian PUPR, Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), dan Pemerintah Kota (Pemkot) Solo.

Proyek-proyek itu meliputi pembangunan jalan layang Manahan melalui Direktorat Bina Marga Kementerian PUPR untuk mengatasi kemacetan, dan penanganan masalah banjir dan genangan dengan perbaikan drainase melalui Direktorat Sumber Daya Air.

Pemkot Solo lewat Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) menata kawasan sekeliling stadion utama dan Dispora menata lingkar dalam. Nantinya, sambung Iwan, Kemenpora berbagi dana bantuan untuk renovasi gelanggang olahraga di samping stadion.

Seluruhnya ditargetkan selesai pada 2019 dan akan diresmikan Presiden Jokowi. “Stadion lagi acak-acakan sekarang, masyarakat harap bersabar. Kami berharap Stadion Manahan dan sekitarnya akan lebih baik. Tidak sekadar menjadi sarana olahraga, tapi juga ruang terbuka publik yang nyaman bagi masyarakat Solo dan sekitarnya,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya