SOLOPOS.COM - Gubernur Lemhanas, Budi Susilo Soepandji. (bpws.go.id)

Gubernur Lemhanas, Budi Susilo Soepandji. (bpws.go.id)

JAKARTA–Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas) mengaku kesulitan mendidik semua pejabat negara.  Kesulitan semakin besar ketika harus menjamin prinsip ideal bisa dipraktikkan keseharian.

Promosi BRI Kantor Cabang Sukoharjo Salurkan CSR Senilai Lebih dari Rp1 Miliar

Gubernur Lemhanas, Budi Susilo Soepandji, menguraikan ada lebih dari 18.000 anggota legislatif dari pusat hingga daerah. Dari jumlah itu, hanya 3.000 orang per lima tahun yang mengikuti pendidikan Lemhanas.

Anggota DPR, lanjut Budi, ada yang mengaku selalu menggunakan uang saat berpolitik.

“Kalau salah satu orang berbicara pasti di tempat lain ada kejadian serupa,” jelasnya di Jakarta, Rabu (20/2/2013).

Berdasar pengakuan itu, lanjut dia, maka tantangan terbesar pendidikan Lemhanas yakni membawa ajaran ke ranah praktik.

Sementara di sisi lain, Lemhanas diminta mendidik 4,7 juta orang Pegawai Negeri Sipil (PNS). Budi menilai kondisi itu tantangan lain bagi lembaganya.

Pendidikan terhadap PNS menurut Budi penting mengingat pada 2015 berlaku perjanjian komunitas Asean. Perjanjian itu menyebabkan pekerja luar negeri bisa masuk ke Indonesia. Oleh karenanya PNS dituntut semakin profesional.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya