SOLOPOS.COM - Petugas medis menyuntikkan vaksin booster atau dosis ketiga kepada warga lansia di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ibu Fatmawati Sukarno, Kadipiro, Banjarsari, Solo, Jumat (14/1/2022). (Solopos/Nicolous Irawan)

Solopos.com, SOLO — Program pemberian vaksin booster Covid-19 di Kota Solo berjalan lambat. Dalam sehari rata-rata hanya 300 orang yang disuntik vaksin tersebut. Hal tersebut dikarenakan mayoritas vaksinator masih terkonsentrasi pada program vaksinasi anak usia 6-11 tahun.

Di samping itu, pasokan vaksin booster dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) maupun Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah juga tak sekencang vaksin primer. Pemerintah Kota (Pemkot) Solo baru menerima 9.000 dosis vaksin booster pada awal pekan ini.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Sebanyak 8.000 dosis di antaranya adalah Moderna dan sisanya Astrazeneca. Aturan dari Kemenkes, bagi yang sudah mendapatkan vaksin primer jenis Sinovac, booster-nya setengah dosis Astrazeneca atau satu dosis Moderna.

Baca Juga: Dipinjami 2.000 Dosis Astrazeneca, Vaksinasi Booster Solo Gaspol Lagi

Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo, Siti Wahyuningsih, mengatakan laju program pemberian vaksin Covid-19 booster saat ini di angka 200-300 orang per hari. Pelaksanaan vaksin masih berbasis undangan yang dikirim melalui kelurahan.

Mereka divaksin di fasilitas layanan kesehatan (fasyankes) terdekat, yakni puskesmas atau rumah sakit (RS). Ning, panggilan akrabnya, mengatakan Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) merekomendasikan Sinovac, Zifivax, Pfizer, AstraZeneca, Moderna sebagai vaksin booster.

Metode Heterolog

Namun, Sinovac tidak digunakan sebagai booster mengingat Kemenkes memilih metode booster heterolog, selain mempertimbangkan jenis itu untuk vaksin primer.

Baca Juga: DKK Solo Cari Penderita Imunokompromais untuk Diberi Vaksin Booster

“Pemerintah mempertimbangkan ketersediaan vaksin, karena program vaksinasi primer juga belum selesai. Makanya, booster menggunakan Pfizer, Astrazeneca, dan Moderna. Stok saat ini cukup sampai pekan depan,” katanya kepada wartawan, Rabu (19/1/2022).

Kendati sudah mulai menggarap pemberian vaksin booster Covid-19, DKK Solo tetap melayani program vaksinasi primer. Capaian di atas 100% Kota Solo masih menyisakan sejumlah warga yang baru menerima dosis pertama.

Di sisi lain, program vaksinasi anak usia 6-11 tahun sebagian sudah mendapatkan dosis kedua. Beberapa sekolah juga masih ada yang baru dosis pertama.

Baca Juga: Terima Vaksin Covid-19 Booster, Warga Lansia Solo: Saya Jadi Tenang

“Vaksin di sekolah enggak bisa ngebut ya, karena sudah kami jadwal sesuai jeda setelah mengikuti program bulan imunisasi anak sekolah [BIAS]. Kemudian, untuk booster, saya minta masyarakat bersabar, enggak perlu cemas. Semua pasti dapat dan berbasis undangan,” tutur Ning.

Penderita Imunokompromais

Ia mengakui banyak masyarakat yang tiba-tiba datang ke fasyankes Kota Solo untuk minta disuntik vaksin Covid-19 booster. Namun, sesuai aturan, sasaran awal adalah warga lanjut usia dan penderita imunokompromais, serta sudah mendapatkan dua dosis vaksin minimal enam bulan.

“Untuk booster kan satu vial Astrazeneca sekali dibuka, paling enggak terkumpul 20 orang. Kalau hanya satu atau dua orang kan tidak bisa. Ya, kami harus sesuai aturan,” ungkapnya.

Baca Juga: Kickoff Vaksinasi Booster Solo 14 Januari, Giliran Pertama Warga Lansia

Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, meminta warga Solo tetap tenang meskipun ada kendala dalam program vaksin booster.

“Mohon ditunggu boosternya. Semua pasti kebagian. Untuk yang muda-muda, tenang saja, enggak usah panik Ini untuk yang lansia dulu, karena mendesak. Kami enggak bisa ngebut karena memang stok vaksinnya kurang,” ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya