SOLOPOS.COM - Overpass Tol Solo-Kertosono (Burhan Aris Nugraha/JIBI/Solopos)

Sembilan overpass Tol Soker di Ngemplak, Boyolali, segera dilanjutkan lagi setelah lama mandek.

Solopos.com, BOYOLALI — Proyek pembangunan jembatan layang (overpass) Tol Solo-Kertosono (Soker) yang selama ini mandeg bakal segera dilanjutkan. Kepastian itu menyusul turunnya izin penetapan lokasi (penlok) pembebasan lahan over pass dari Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dalam pekan ini.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

“Pekan ini, izin penlok dari Pak Gubernur turun. Proyek overpass bakal segera dilanjutkan,” ujar Ketua Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Tol Soker, Waligi, kepada Solopos.com, Minggu (16/10/2016).

Sedikitnya, ada sembilan lokasi proyek overpass Tol Soker di wilayah Kecamatan Ngemplak, Boyolali, yang mandek. Kesembilan over pass itu berada di Desa Denggungan, Sobokerto, Sindon, Donohudan, dan Pandeyan. Selain ada satu overpass yang dinilai menjadi hambatan penerbangan, mandeknya proyek tersebut disebabkan juga belum turunnya izin penlok dari Gubernur Jawa Tengah.

Sesuai keputusan rapat tim persiapan Tol Soker, kata Waligi, izin penlok harus turun dalam pekan ini. Gubernur Ganjar, kata Waligi, juga sudah mengutus anak buahnya untuk segera menyelesaikan permasalahan izin penlok tersebut. “Saat ini sedang revisi. Setelah ini, Pak Gubernur tinggal teken izin penlok,” ujarnya.

Dalam waktu dekat, Waligi akan melakukan sosialisasi kepada warga pemilik lahan di sekitar overpass. Sosialisasi tersebut sebagai langkah awal untuk menuju tahapan berikutnya, seperti pengukuran lahan dan penawaran ganti rugi kepada warga. “Anggaran sudah siap. Ini memang program percepatan dan harus selesai,” tegasnya.

Waligi mengaku telah menyiapkan anggaran sesuai kebutuhan senilai Rp700 miliar. Anggaran itu untuk pembebasan lahan seluas 56,2 hektare yang tersebar di wilayah Boyolali, Karanganyar, dan Sragen.

Luas lahan di Boyolali yang harus dibebaskan mencapai lebih 20 hektare. Lahan yang paling banyak terdampak berada di sisi utara pintu Bandara Adi Soemarmo Solo seluas 9,5 hektare lantaran akan dibangun interchange. Adapun pembebasan lahan tambahan di ruas interchange Klodran dan ruas interchange Ngasem masing-masing sekitar 2 hektare.

Pegawai Humas Tol Soker, Veri Budi Santoso, menambahkan pembebasan lahan di kawasan sekitar overpass mutlak dilakukan. Selain untuk pelandaian overpass, lanjut dia, pembebasan lahan itu juga untuk menghidupkan lahan-lahan sawah warga di sekitar overpass agar bisa dilintasi kendaraan.

“Pembebasan lahan ini dilakukan agar sawah warga tetap memiliki akses keluar masuk kendaraan. Kalau tak ada akses, sawah petani seperti lahan mati dan tak bernilai,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya