SOLOPOS.COM - JIBI/Harian Jogja/Istimewa Arkei Band

JIBI/Harian Jogja/Istimewa
Arkei Band

Harian Jogja.com, JOGJA – Nama Arkei Band mungkin kurang akrab ditelinga penggemar band lokal Jogja.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Namun siapa sangka dibalik ketidaktenaran itu, band yang terbentuk 2004 lalu ini bisa sedikit menepuk dada karena mereka melakukan sebuah pencapaian yang tidak banyak diraih oleh band – band lokal pada umumnya.

Band yang digawangi Adrian Yusuf (Vokal & Gitar), Andriansyah Putra (Bas), Febri Sulistia (Drum), dan Reza Sumantri (Gitar) ini menandatangani kontrak dengan major label bernama Ato Production. Label ini mengorbitkan sejumlah band papan atas Indonesia seperti Zigaz dan Kuburan.

Bekerjasama dengan major label sejatinya bukan kali pertama dilakukan Arkei. Band yang sudah gonta – ganti nama sebanyak tiga kali ini, pada 2011 juga pernah bergabung dengan major label Multi-Art. Hanya saja, selang satu tahun tepatnya pada 2012 mereka memutuskan mengakhiri kerjasama karena merasa tidak nyaman.

“Mau melakukan apa saja harus nunggu instruksi dari label. Karena enggak tahan akhirnya kami memutuskan berhenti,” ujar Adrian, sang vokalis, Rabu (17/7/2013).

Tidak perlu menunggu lama, selang beberapa bulan kemudian Arkei mendapat tawaran baru dari Ato Production. Kedunya pun sepakat bekerjasama dalam kontrak selama satu tahun. Dalam kontrak itu, Arkei dijanjikan dibuatkan album full dengan catatan single mereka berjudul Diarymu mendapat respons positif dari pecinta musik. Single Diarymu dibuat Arkei pada 2012. Sayangnya, lagu ini kurang populer di Jogja.

“Tapi di luar Jawa seperti di Bali, Padang, Majene, Sulawesi single ini banyak diputar. Bahkan kerap menjadi request of the week,” beber Adrian.

Single Diarymu bercerita tentang hubungan dua sejoli yang harus berpisah karena perbedaan. Single ini mulai 20 Juli ini akan diputar di salah satu stasiun televisi nasional. “Jika saat diputar di TV sambutannya bagus kami akan diberi kesempatan untuk membuat album,” ujar Adrian.

Menurut dia, kesuksesan bekerjasama dengan major label merupakan kebahagiaan yang pantas disyukuri.

Apalagi saat ini banyak band – band lokal masih terus berjuang demi bisa rekaman. Bagi Arkei band, pencapaian itu merupakan buah perjuangan mereka selama ini.

Sedikit membeberkan rahasia, Adrian mengaku setiap konser, ia dan kawan-kawannya selalu membawa portfolio disertai CD yang berisikan contoh lagu.

“Saya sebar portfolio itu sama siapa saja yang kami temui,” ungkap Adrian.

Ternyata upaya itu membuahkan hasil. Pada 2009 mereka berhasil tampil di acara Apa Kabar Indonesia yang disiarkan secara langsung di TV ONE setelah portofilo mereka diterima salah satu produser musik TV ONE.

Menurut Adrian, hal sepele ini memang kelihatannya sederhana tapi tidak banyak dilakukan band – band lokal kebanyakan. Band– band, sambung Adrian, seperti sudah merasa puas tampil bagus ketika konser dan berkeyakinan saat tampil bagus itu ada produser yang melihat. “Padahal tampil bagus tidak cukup. Band harus tetap aktif memperkenalkan diri,” ucapnya.

Sebagai kelompok band, Arkei mengusung aliran musik Pop – Rock bernuansa Japanese. Ini terlihat dari fashion yang dikenakan para personel yang bergaya Asian Rock. Fashion ini banyak digunakan sejumlah band di Indonesia diantaranya J-Rocks (Kurniyanto).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya