SOLOPOS.COM - Pemudik bersepeda motor yang membawa anak kecil terlihat melintas di kawasan kartasura, Sukoharjo, saat musim mudik Lebaran tahun lalu. Sejumlah pihak mendesak pemerintah lebih tegas melarang penggunaan sepeda motor untuk mudik, khususnya untuk membawa anak-anak, dan emmberikan lebih banyak pilihan kendaraan umum yang nyaman. (JIBI/SOLOPOS/Agoes Rudianto)

Lalu lintas Sukoharjo angka kecelakaan menurun 35 persen.

Solopos.com, SUKOHARJO Angka kecelakaan lalu lintas di Sukoharjo selama 2014 menurun hingga 35 persen dibanding 2013. Jumlah kecelakaan lalu lintas selama 2014 sebanyak 26 kasus sementara pada 2013 sebanyak 40 kasus.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Kasatlantas Polres Sukoharjo, AKP Maryadi, mewakili Kapolres Sukoharjo, AKBP Andy Rifai, mengatakan penurunan angka kecelakaan lalu lintas dipengaruhi gencarnya sosialisasi keselamatan berlalu lintas kepada para pengguna kendaraan bermotor. Kampanye pelopor keselamatan berlalu lintas juga dilakukan kepada para buruh pabrik di Sukoharjo.

“Paling banyak melibatkan pengendara sepeda motor yang tidak mematuhi aturan lalu lintas. Karena itu, kampanye pelopor keselamatan lalu lintas digalakkan setiap saat,” katanya kepada Solopos.com, Selasa (14/7/2015).

Angka kecelakaan lalu lintas terbanyak melibatkan karyawan swasta seperti buruh pabrik. Berdasar data Satlantas, jumlah karyawan swasta yang terlibat kecelakaan lalu lintas selama 2014 sebanyak 25 kasus. Sementara jumlah karyawan swasta yang terlibat kecelakaan lalu lintas pada 2013 sebanyak 54 kasus.

Kampanye pelopor keselamatan berlalu lintas dilaksanakan hingga wilayah pedesaan. Sebab, tak sedikit kasus kecelakaan lalu lintas yang melibatkan pelajar terjadi di wilayah pedesaan. “Kesadaran pengguna kendaraan bermotor untuk mematuhi aturan lalu lintas mulai meningkat. Hal ini berimbas pada menurunnya angka kecelakaan lalu lintas,” ujar dia.

Disinggung mengenai pengamanan lalu lintas menghadapi arus mudik dan arus balik Lebaran, Maryadi menjelaskan telah memetakan tiga jalur rawan kemacetan lalu lintas dan empat jalur rawan kecelakaan lalu lintas. Ketiga jalur rawan kemacetan lalu lintas itu yakni Tugu Kartasura, Simpang Empat Kartasura, dan Simpang Tiga Jlopo.

Sementara empat jalur rawan kecelakaan lalu lintas yakni Jembatan Bacem-Simpang Empat Bulakrejo, Simpang Empat Dompilan, Terminal Sukoharjo-Nguter, dan Tugu Kartasura-Sanggung Gatak.

“Pos penindakan lalu lintas juga didirikan di jalur rawan kecelakaan lalu lintas. Petugas akan menindak pengguna kendaraan bermotor yang tak mematuhi aturan lalu lintas,” terang Kasatlantas.

Sementara tim pengurai lalu lintas disiagakan di jalur rawan kemacetan lalu lintas yang dipusatkan di sekitar Tugu Kartasura. Hal ini dikarenakan kendaraan bermotor para pemudik tujuan Jawa Timur dipastikan melewati kawasan tersebut. Apabila terjadi penumpukan kendaraan bermotor maka petugas segera turun lapangan untuk mengurai kemacetan arus lalu lintas.

Ditemui terpisah, Kepala Terminal Sukoharjo, Mayor Agung, mengatakan volume kedatangan bus di Terminal Sukoharjo mencapai 380 unit pada H-3 Lebaran. Menurut dia, sebagian pemudik dari Jakarta dan sekitarnya telah tiba di Sukoharjo mulai H-7 Lebaran. Sebagian lainnya mengikuti program mudik gratis yang diselenggarakan Pemprov Jateng dan perusahaan swasta. )

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya