SOLOPOS.COM - Sopir bus menjalani pemeriksaan kesehatan di kompleks Terminal Pilangsari Sragen, Rabu (29/6/2016). (Moh. Khodiq Duhri/JIBI/Solopos)

Lalu lintas Sragen diharapkan lancar selama Ramadan hingga Lebaran nanti.

Solopos.com, SRAGEN — Sekitar 100 sopir angkutan umum mengikuti serangkaian pemeriksaan medis di kompleks Terminal Pilangsari, Sragen, Rabu (29/6/2016).

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Tim gabungan dari Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informasi (Dishubkominfo), Satlantas, Satuan Narkoba, Dinas Kesehatan (Dinkes) dan Satpol PP menghentikan laju angkutan untuk sementara di Terminal Pilangsari. Mereka meminta sopir angkutan umum untuk menjalani serangkaian pemeriksaan medis.

Ekspedisi Mudik 2024

Selain sopir bus antarkota antarprovinsi (AKAP) dan antarkota dalam provinsi (AKDP), sopir angkutan pedesaan yang mangkal di Terminal Pilangsari juga tidak luput dari pemeriksaan. Satu persatu mereka diukur kadar alkohol, tensi darahnya, sampel darah serta tes urine.

Kabid Angkutan Dishubkominfo Sragen Bintoro mengaku belum mengetahui hasil dari serangkaian pemeriksaan kesehatan itu. Hingga Rabu siang, dia belum mengetahui apakah ada sopir yang positif mengonsumsi narkoba atau alkohol.

“Laporan sementara, hanya ada beberapa sopir yang mengalami hipertensi. Kami menyarankan sopir-sopir itu untuk menjaga pola makan dan istirahat yang cukup. Kalau memang sudah terlalu lelah, tidak perlu dipaksakan. Silakan diganti oleh sopir lain yang lebih prima,” jelas Bintoro Setiadi saat ditemui Solopos.com di lokasi.

Selain memeriksa kesehatan sopir angkutan umum, tim gabungan juga memeriksa kelaikan jalan angkutan umum tersebut. Petugas memeriksa satu persatu kelengkapan kendaraan mulai dari ketebalan ban, tekanan angin pada ban, penghapus kaca. ”Kalau ada kelengkapan yang kurang, kami akan meminta penangguhan perjalanan angkutan umum itu,” terang Bintoro.

Triyono, 50, seorang sopir bus jurusan Surabaya-Jogja mengaku tidak mengonsumsi narkoba maupun alkohol. Dia pun tidak takut untuk menjalani pemeriksaan kesehatan tersebut. Setiap hari dia menempuh perjalanan Surabaya-Jogja selama 10 jam pulang dan pergi. Dia memiliki waktu istirahat selama 4 jam.

”Istirahan 4 jam itu sudah cukup. Untuk mengantisipasi rasa kantuk di jalan, biasanya saya hanya merokok,” ujarnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya