SOLOPOS.COM - Seorang warga mengendarai sepeda melawan arus di Jl. Raya Sukowati, Sragen, Jumat (13/1/2017). (Tri Rahayu/JIBI/Solopos)

Lalu lintas Sragen, dua jalan protokol Sragen akan diberlakukan sistem satu arah.

Solopos.com, SRAGEN — Dinas Perhubungan (Dishub) Sragen merencanakan rekayasa lalu lintas untuk mengatasi kemacetan lalu lintas di dalam kota Sragen pada tahun ini. Jl. Raya Sukowati sepanjang simpang empat terminal lama hingga simpang tiga Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sragen akan dibuat satu arah, yakni dari timur ke barat.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Sementara arus lalu lintas dari arah barat akan alihkan ke Jl. Brigjen Katamso kemudian ke Jl. Slamet Riyadi hingga akhirnya ke simpang empat terminal lama. Selain itu, Dishub juga merencanakan jalur khusus roda empat dari arah selatan mulai dari simpang empat Teguhan hingga ke simpang empat terminal lama.

Rencana rekayasa lalu lintas itu disampaikan Kabid Lalu Lintas Sukirno saat ditemui Solopos.com, Jumat (13/1/2017). Dia menjelaskan rekayasa lalu lintas itu akan dibuat dua alternatif.

Alternatif pertama, kata dia, jalur satu arah itu akan dibuat sampai simpang tiga DKK. Kemudian alternatif kedua, jalur satu arah diperpendek sampai simpang empat pos lantas Sragen. “Alternatif-alternatif itu nanti dibahas dalam Forum Lalu lintas,” katanya.

Padatnya lalu lintas bisa berakibat kecelakaan lalu lintas. Sukirno juga merencanakan adanya penanganan korban kecelakaan setelah peristiwa dengan melibatkan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) terkait. Dia menjelaskan Satuan Polisi Lalu Lintas (Satlantas) hanya bertugas mengolah tempat kejadian perkara. Jasa Raharja pun bekerja sesuai tugasnya.

“Nah, Dishub nanti melihat dampak akibat kecelakaan itu. Kami sudah mengambil sampel 20 korban kecelakaan dan melihat dampaknya. Ternyata ada yang rumahnya sudah tidak layak huni dan ada anak-anak korban yang tidak bisa melanjutkan sekolah karena faktor ekonomi. Penanganan seperti ini yang kami lakukan,” tuturnya.

Wakil Bupati (Wabup) Sragen Dedy Endriyatno mendukung rencana rekayasa lalu lintas tersebut. Dia menyarankan supaya rekayasa lalu lintas itu tidak sekadar mengatasi potensi kemacetan tetapi juga bisa berdampak pada pertumbuhan ekonomi.

Dedy meminta Dishub untuk berkonsultasi dengan ahli transportasi untuk menciptkan rekayasa lalu lintas yang bisa menunjang pertumbuhan ekonomi itu. Dedy merasakan kemacetan lalu lintas sering terjadi ketika ada penutupan jalan pada perlintasan kereta api (KA).

Dedy melihat ada dua potensi kemacetan yakni di perlintasan KA Teguhan dan Alun-alun Sasana Langen Putra. “Kemacetan di Alun-alun saat kereta lewat itu bisa sampai ke Jl. Raya Sukowati. Itu baru perlintasan single track. Kalau nanti sudah diberlakukan double track, saya khawatir potensi kemacetannya semakin parah,” katanya.

Dedy menginginkan rekayasa lalu lintas itu harus memiliki visi ke depan. Dia mengatakan jalur ring road selatan itu lebih baik disatukan dengan jalur ring road utara. Jalur ring road utara dibuat dua jalur, yakni dari timur dan arah barat. Otomatis jalannya dilebarkan dengan program itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya