SOLOPOS.COM - Dishub dan Satlantas membuat kanal untuk memecah arus lalu lintas di Jl. Veteran di sisi timur Alun-alun Sasana Langen Putra Sragen, Rabu (14/6/2017). (Tri Rahayu/JIBI/Solopos)

Lalu lintas di tujuh ruas jalan Sragen ini akan diberlakukan satu arah.

Solopos.com, SRAGEN — Dinas Perhubungan (Dishub) Sragen berencana memberlakukan sistem satu arah (SSA) di tujuh ruas jalan wilayah Sragen kota mulai Selasa (19/9/2017) mendatang.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Rekayasa lalu lintas dengan SSA itu untuk mengatasi kemacetan lalu lintas di dua perlintasan kereta api (KA) yakni alun-alun dan seputaran Pasar Bunder dan Pasar Kota Sragen. Kepala Dishub Sragen Muhari saat dihubungi Solopos.com, Jumat (15/9/2017), menyebut tujuh ruas jalan yang akan menerapkan SSA itu meliputi Jl. Veteran, Jl. R.A. Kartini (dua ruas), Jl. Setiabudi, Jl. Diponegoro, Jl. Gajah Mada, dan Jl. W.R. Supratman.

Jl. Veteran satu arah ke selatan di simpang empat selatan perlintasan KA Alun-alun Sasana Langen Putra hingga simpang empat Taruna. Jl. R.A. Kartini satu arah ke barat dari simpang empat Taruna hingga Pasar Bunder dan dari simpang tiga PG Mojo ke utara hingga simpang tiga selatan perlintasan KA Pasar Bunder.

Jl. Setiabudi satu arah ke utara dari simpang empat Spesial hingga pertigaan SDN 4 Sragen. Jl. Diponegoro satu arah ke timur mulai dari pertigaan Pasar Bunder di selatan perlintasan KA hingga simpang empat veteran selatan perlintasan KA.

Selain itu, Muhari menyebut masih ada dua ruas jalan yang menggunakan SSA, yakni Jl. Gajah Mada dari simpang tiga kios melon ke selatan hingga ke simpang empat Koramil. Sedangkan Jl. W.R. Supratman satu arah ke barat dari simpang empat alun-alun sampai simpang tiga Meteor.

Muhari menjelaskan rekayasa lalu lintas ini dilakukan untuk antisipasi kemacetan ketika jalur ganda KA diberlakukan pada 2018. Di samping itu, Muhari menyampaikan rekayasa lalu lintas tersebut juga untuk mengatasi kepadatan lalu lintas di seputaran Pasar Bunder dan Pasar Kota Sragen.

“Perlintasan KA di Kota Sragen yang membutuhkan perhatian itu ada tiga lokasi, yakni perlintasan KA Pasar Bunder, perlintasan KA Alun-alun, dan perlintasan KA Teguhan. Rekayasa lalu lintas itu untuk antisipasi kemacetan di perlintasan KA Pasar Bunder dan Alun-alun. Sementara untuk antisipasi di perlintasan KA Teguhan akan ada pelebaran ruas jalan dua meter. Kami sudah melayangkan surat izin kepada Kementerian Perhubungan,” kata Muhari.

Kini, Muhari tinggal menunggu surat persetujuan dari Kementerian Perhubungan. Bila pelebaran ruas Jl. H.O.S. Cokroaminoto di perlintasan KA Teguhan disetujui, pekerjaannya dibebankan kepada PT Kerata Api Indonesia (KAI).

Muhari sudah menyosialisasikan kebijakan SSA itu ke publik Sragen lewat radio dan pemasangan spanduk. Sosialisasi secara intensif akan dilakukan setelah SSA di-launching Bupati, Selasa depan.

“Nanti uji cobanya mulai Selasa itu hingga akhir September. Untuk penindakannya dilakukan Oktober mendatang. Nanti pasti ada evaluasi atas uji coba SSA itu,” tambahnya.

Terpisah, Kasi Teknologi Sarana dan Prasarana Jalan Dishub Sragen, Pursis Yuliono, menyampaikan ada setidaknya 25 rambu-rambu yang disiapkan di tujuh ruas jalan tersebut dan mulai dipasang pada Kamis (14/9/2017) malam. Selama jalur itu belum dibuka, Pursis masih menutup rambu-rambu tersebut.

“Potensi kemacetan yang perlu diwaspadai justru di ruas Jl. Diponegoro utara Pasar Bunder dan Jl. Gajah Mada di timur Pasar Bunder karena banyak mobil yang bongkar muat barang. Sebagai catatan posisi parkir mobil harus nol derajat,” imbuhnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya