SOLOPOS.COM - Pengendara mobil dan sepeda motor melintasi jalan dengan sistem dua arah di Jl. Slamet Riyadi, Purwosari, Solo, Kamis (23/6/2016). Penerapan Sistem Satu Arah (SSA) Purwosari-Gendengan menurut rencana akan diundur Dishubkominfo Kota Solo setelah Lebaran 2016. (Ivanovich Aldino/JIBI/Solopos)

Lalu lintas Solo, penerapan SSA Purwosari membuat Wali Kota meminta rekayasa disiapkan.

Solopos.com, SOLO–Wali Kota Solo F.X. Hadi Rudyatmo meminta Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) menyiapkan rekayasa lalu lintas di kawasan Bundaran Purwosari.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Hal ini menyusul penerapan sistem satu arah (SSA) Jl. Slamet Riyadi ruas Purwosari-Gendengan baru diberlakukan setelah Lebaran mendatang. Menurut Wali Kota, Dishubkominfo tentu memiliki alasan kuat hingga penerapan SSA Jl. Slamet Riyadi diundur setelah Lebaran. Meski tak sejalan dengan keinginan Wali Kota yang berharap SSA diberlakukan sebelum Lebaran, dirinya  tak mempersoalkannya.

“Yang terpenting bagaimana nanti kawasan Purwosari tidak krodit. Dishub harus punya rekayasa lalu lintas,” kata Rudy, sapaan akrabnya ketika dijumpai wartawan di Balai Kota, Jumat (24/6/2016).

Rudy menilai pembongkaran median jalan di depan Stasiun Purwosari dinilai bakal mampu mengurai kepadatan lalu lintas di kawasan tersebut. Selama arus Lebaran, Pemkot juga akan mengkaji lokasi mana yang krodit di kawasan Purwosari sebelum SSA diterapkan. Selain itu program SSA akan disosialisasikan selama 30 hari kepada masyarakat. Artinya selama masa sosialisasi tidak dilakukan penindakan bagi para pelanggar.

“Selama sosialisasi nanti kita evaluasi. SSA efektif atau tidak,” katanya.

Rudy menilai penerapan SSA Jl. Slamet Riyadi ruas Purwosari-Gendengan bakal menjadi solusi mengurai kemacetan lalu lintas, setelah tiga jalan menerapkan SSA, yaitu Jl. Agus Salim, Jl. dr. Radjiman, dan Jl. Perintis Kemerdekaan. Apabila tidak diberlakukan satu arah, akan berakibat pada kemacetan lalu lintas di kawasan tersebut. Menurutnya, perubahan manajemen lalu lintas biasa menimbulkan pro dan kontra di kalangan masyarakat.

Hal itu dinilai wajar sebagai reaksi atas sebuah kebijakan. Yang terpenting bagaimana arus lalu lintas di Solo berjalan lancar. Sejauh ini, terjadi kepadatan lalu lintas hampir di seluruh ruas jalan di Kota Bengawan. Dipicu dengan jumlah kendaraan terus meningkat dari tahun ke tahun, sehingga diperlukan rekayasa lalu lintas untuk mengurai kepadatan tersebut.

“Salah satu upayanya dengan memberlakukan sistem satu arah. Ke depan seluruh ruas jalan akan kami jadikan satu arah, seperti arus sungai. Nanti tinggal kami perkuat dengan moda transportasi umum,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya