SOLOPOS.COM - Beberapa rambu yang masih tertutup terpasang di sepanjang Jl. Slamet Riyadi, Purwosari hingga Gendengan, Kamis (9/6/2016). Rambu-rambu tersebut disiapkan untuk Sistem Satu Arah yang akan segera diterapkan. (Sunaryo HB/JIBI/Solopos)

Lalu lintas Solo, sistem satu arah (SSA) di Purwosari- Gendengan kembali molor.

Solopos.com, SOLO–Penerapan sistem satu arah (SSA) Jl. Slamet Riyadi ruas Purwosari-Gendengan batal direalisasikan Pemkot pada Agustus ini. Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Kota Solo memastikan SSA direalisasikan setelah penetapan APBD Perubahan (APBD-P), September mendatang.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepala Dishubkominfo Solo Yosca Herman Soedrajat beralasan masih menunggu persiapan sarana dan prasarana pendukung seperti markah dan rambu jalan untuk penerapan SSA Purwosari-Gendengan.

“Jadi belum bisa kita mulai di Agustus ini [SSA Jl. Slamet Riyadi],” kata Herman, sapaan akrabnya ketika dijumpai di DPRD Solo sesuai mengikuti Sidang Paripurna Istimewa mendengarkan Pidato Presiden Joko Widodo, Selasa (16/8/2016).

Herman mengatakan baru mengajukan pengadaan markah dan rambu lalu lintas, termasuk untuk SSA Purwosari-Gendengan dalam APBD Perubahan tahun ini. Herman memprediksikan APBD Perubahan ditetapkan September, sehingga SSA Purwosari-Gendengan bisa segera direalisasikan. Berdasar kajian, Herman mengatakan ada tiga ruas jalan yang dipetakan bakal terdampak SSA. Ketiga ruas jalan ini meliputi Gendengan ke arah selatan atau Jalan Dr. Wahidin, Gendengan ke arah utara atau Jalan Dr. Moewardi, dan Jalan Adisucipto.

Dishubkominfo tengah menyiapkan rekayasa lalu lintas di tiga ruas jalan terdampak tersebut. Herman mencontohkan rekayasa lalu lintas di Jalan Dr. Wahidin diwacanakan menjadi satu arah menuju utara saja.  “Tapi wacana ini masih akan digodok lagi,” kata Herman.

Herman menilai SSA Purwosari-Gendengan masih membutuhkan waktu untuk diterapkan. Alasannya, penerapan SSA tidak hanya sekedar mengalihkan lalu lintas, namun juga mengoptimalkannya. Dengan demikian tidak terjadi kepadatan lalu lintas di salah satu jalan lainnya. Diakui Herman, awal penerapan SSA akan banyak kesemrawutan. Selain itu menimbulkan pro dan kontra di masyarakat. “Namun yang perlu diingat bahwa kondisi jalan di Solo tidak hanya milik masyarakat tertentu, namun juga masyarakat luas,” katanya.

Saat ini, Herman menuturkan Jl. Slamet Riyadi menjadi fokus penataan manajemen lalu lintas sebagai perwajahan Kota Solo. Selanjutnya SSA akan menyasar jalan protokol lainnya, seperti Jl. Yosodipuro dan Jl. Gajah Mada. Namun, Herman belum membeberkan konsep SSA di kedua ruas jalan tersebut. Herman beralasan pemberlakuan SSA masih dikaji lebih lanjut oleh tim teknis Dishubkominfo.

Wali Kota F.X. Hadi Rudyatmo berharap SSA Jl. Slamet Riyadi segera diberlakukan. Wali Kota menyerahkan sepenuhnya kebijakan penerapan SSA kepada Dishubkominfo. Rudy, sapaan akrab Wali Kota menilai penerapan SSA Purwosari-Gendengan diklaim bisa menjadi solusi mengurai kemacetan lalu lintas, setelah tiga jalan menerapkan SSA, yaitu Jl. Agus Salim, Jl. dr. Radjiman, dan Jl. Perintis Kemerdekaan. Apabila tidak diberlakukan satu arah, akan berakibat pada kemacetan lalu lintas di kawasan tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya