SOLOPOS.COM - Pengendara sepeda motor nekat akan melanggar rambu larangan melintas di Jl. Wirengan di dalam kompleks Keraton Solo, Kelurahan Baluwarti, Pasar Kliwon, Solo, Kamis (4/8/2016). (Irawan Sapto Adhi/JIBI/Solopos)

Lalu lintas Solo, pelanggaran lalu lintas di jalan kompleks Keraton Kasunanan sangat marak.

Solopos.com, SOLO–Sejumlah warga Kelurahan Baluwarti, Pasar Kliwon, Solo, meminta Pemerintah Kota (Pemkot) Solo mengawasi arus lalu lintas di dalam kompleks Keraton Solo.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Salah satu warga, Subakdi, 52, mengatakan warga resah banyak terjadi pelanggaran lalu lintas di dalam kompleks Keraton. Bukan hanya pengendara roda dua, pelanggaran juga dilakukan para pengendara roda empat dengan mengabaikan rambu-rambu lalu lintas di berbagai sudut kompleks Keraton. Dia membeberkan pelanggaran yang jelas terjadi setiap hari, yakni pengendara nekat melawan arus saat melewati jalan lingkar Keraton.

“Jalan lingkar Keraton harusnya satu arah, sesuai arah jarum jam. Tapi setiap hari pengendara nekat melanggar aturan lalu lintas tersebut. Pengendara tidak memedulikan rambu-rambu lalu lintas yang telah terpasang. Padahal rambu-rambu lalu lintas itu sudah terpasang jelas di berbagai simpang jalan,” kata Subakti saat ditemui Solopos.com di Jl. Wirengan, Baluwarti, Kamis (4/8/2016).

Subakti menilai perlu ada pengawasan lalu lintas di dalam kompleks Keraton. Setidaknya, menurut dia, Pemkot bisa menerjunkan petugas linmas untuk berjaga di berbagai simpang jalan di dalam kompleks Keraton. Petugas linmas bertugas mengarahkan para pengendara sepeda motor maupun mobil untuk mematuhi rambu-rambu lalu lintas. Subakdi menyebut, pelanggaran lalu lintas membuat situasi menjadi semrawut.

“Yang diperlukan sekarang adalah petugas yang berani menyetop pengendara bila mau menyerobot rambu lalu lintas. Pelanggaran jalan searah menjadi masalah utama di jalan lingkar Keraton. Pengendara banyak yang nekat melawan arus lalu lintas. Selain merugikan disi sendiri, kondisi tersebut juga merugikan warga sekitar. Keadaan jalan yang sudah ramai jadi tambah semrawut,” papar Subakdi.

Senada, warga Kelurahan Pasar Kliwon yang setiap hari mangkal sebagai pengayuh becak di Jl. Wirengan, Baluwarti, Sagiyanto, 65, menilai perlu ada petugas yang mengawasi arus lalu lintas di dalam kompleks Keraton, terutama saat jam berangkat dan pulang sekolah atau kerja. Menurut dia, banyak pengendara yang mengabaikan rambu-rambu lalu lintas dengan menerobos jalan searah.

“Jalan lingkar Keraton sudah satu arah sejak dulu. Tapi tetap saja banyak yang melanggar aturan itu. Misalnya, banyak pengendara yang melewati Jl. Wirengan dari arah barat menuju timur atau Alun-alun Kidul seharusnya muter terlebih dahulu dengan belok kiri. Namun, rata-rata pengendara pasti memilih lurus kalau mereka mau ke Alkid atau kantor Kelurahan Baluwarti,” jelas Sagiyanto.

Sagiyanto menyaksikan beberapa kali terjadi kecelakaan lalu lintas yang disebabkan karena pengendara tidak patuh terhadap rambu-rambu, khususnya di simpang tiga Jl. Wirengan. Dia menceritakan banyak kecelakaan terjadi bermula karena pengendara tidak mematuhi aturan jalan searah. Selain itu, para pengendara tersebut juga melaju cukup kencang.

“Selain petugas, perlu disediakan juga barikade di berbagai simpang jalan untuk mencegah pengendara menerobos jalan searah. Kadang kala pengendara juga nekat melaju kencang. Beberapa kali terjadi tabrakan di sini [simpang tiga Jl. Wirengan]. Yang nekat menerobos jalan paling mungkin warga Solo sendiri. Kalau wisatawan malah patuh aturan,” ujar Sagiyanto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya