SOLOPOS.COM - Pengendara Motor di Solo Abaikan Separator Jl Urip Sumoharjo, Pasar Gede

Solopos.com, SOLO—Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika terpaksa mencopot barikade yang di pasang di kawasan Pasar Gede. Hal ini menyusul kondisi barikade yang rusak akibat ditabrak pengguna jalan hingga ulah tangan jahil.

Berdasarkan pantauan Solopos.com, barikade yang tingginya mencapai 150 sentimeter (cm) dipasang dari perempatan lampu merah warung pelem hingga Tugu Pasar Gede.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Pemasangan barikade dilakukan untuk mengatasi kemacetan lalu lintas di kawasan tersebut. Namun belakangan kondisi barikade rusak.

Beberapa bagian roda misalnya hilang karena ditabrak kendaraan yang melintas. Tidak hanya itu kondisi barikade juga dirusak oleh tangan jahil.

“Barikade Pasar Gede sudah kami copot karena banyak yang rusak. Dan ini sedang kami perbaiki,” ujar Kepala Bidang Lalu Lintas Dishubkominfo Solo, Sri Baskoro ketika dihubungi Solopos.com, Rabu (20/8/2014).

Sri Baskoro mengatakan akan melakukan evaluasi terkait manajemen lalu lintas di kawasan Pasar Gede. Diakuiya, pemasangan barikade di kawasan Pasar Gede dilakukan untuk mengurai kemacetan lalu lintas di kawasan tersebut.

Utamanya saat beban puncak kemacetan seperti saat arus mudik dan balik Lebaran lalu. Menurutnya, jumlah kendaraan yang melintas saat Lebaran sangat tinggi sehingga diperlukan pengaturan lalu lintas.

“Tapi sekarang sudah normal lagi jadi kami lepas dulu dan akan diperbaiki yang rusak-rusak,” tuturnya.

Barikade Permanen

Sementara saat ditanya apakah barikade akan dipasang permanen di kawasan Pasar Gede, dia mengatakan akan mengevaluasi lebih dulu. Apakah barikade perlu dipasang permanen atau tidak?

Menurutnya selama ini barikade yang dipasang banyak yang rusak ditabrak kendaraan yang melintas. “Banyak juga yang rusak karena tangan jahil. Barikade itu kan kita kawat satu sama lain, ternyata banyak yang dirusak,” ujarnya.

Salah satu pedagang di Pasar Gede, Wartini, mengatakan barisan barikade sering dilepas oleh warga yang ingin menyeberang jalan. Dia mengatakan banyak pengguna jalan yang enggan menggunakan jembatan penyeberangan saat menyebarang. Mereka menerabas dengan merusak barikade yang dipasang tersebut. Selain itu, warga juga enggan untuk memilih jalan memutar.

“Barikade itu mulai dilepasi orang. Jadi dulu ada kawat yang ngikat barikade. Tapi oleh orang dirusak dan buka jadi bisa lewat langsung nerabas,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya